Kisah Pasukan Tariq bin Ziyad Menaklukkan Spanyol di Bulan Ramadhan

Lukisan Roderic yang memimpin Visigoth dalam Pertempuran Guadalete pada tahun 711 yang menjadi titik awal Islamisasi Spanyol dan Eropa dalam catatan sejarah dunia. (Bernardo Blanco dan Perez/Wikimedia)

LANGKATODAY.COM, Stabat – Di bulan Ramadhan, seluruh umat Islam di seluruh dunia berjuang untuk melawan nafsu dan dirinya sendiri. Namun di beberapa wilayah masih terdapat konflik yang menyelimuti bulan suci umat Islam ini.

Jika berkaca pada sejarah, Ramadhan adalah bulan kemenangan besar bagi seluruh umat Islam. Titik baliknya, terjadi di era Tariq bin Ziyad. Ia menjadi suksesor yang mendorong persebaran Islam di Eropa, dan itu terjadi di bulan suci.

Dikisahkan, pada sekitar tanggal 26 April 711, pasukan Ṭāriq Bin Ziyad, yang terdiri dari orang-orang Berber yang baru masuk Islam, didaratkan di semenanjung Iberia (sekarang Spanyol) oleh Julian.

Menariknya, Julian, Pangeran Ceuta, merupakan mantan tentara Bizantium yang bertugas di Ceuta dan Tangier. Setelah invasi Visigoth, ia kemudian tunduk kepada raja Roderic dari Visigoth, Spanyol.

Ia memilih menjadi pengkhianat karena ingin membalas dendam kepada Roderic. Hal itu terjadi akibat kehamilan putrinya, Florinda—yang kemudian menjadi Florinda La Cava Rumía atau Doña Cava—oleh Roderic. Kabarnya, ia diculik dan diperkosa hingga hamil.

“Kekecewaannya mendorong Julian memfasilitasi pasukan muslim dengan kapal untuk menyerbu Visigoth,” tulis Bipin Dimri kepada Historic Mysteries dalam artikel berjudul “The Battle of Guadalete: How Islam Fought its way into Spain”, terbitan pada 7 Oktober 2022.

Ṭāriq secara de facto adalah gubernur Spanyol sampai kedatangan Mūsā setahun kemudian. Keberhasilan Ṭāriq menaklukan Semenanjung Iberia membuat Musa mengumpulkan 12.000 tentara (kebanyakan Arab) untuk merencanakan invasi kedua.

Dalam beberapa tahun, Ṭāriq dan Musa telah merebut dua pertiga semenanjung Iberia dari Visigoth. Saat terjadi kekosongan akibat keruntuhan Romawi di Spanyol, Kerajaan Visigoth yang lemah, tidak siap menghadapi gempuran umat Islam yang menginvasi Spanyol.

Pertempuran dan penyerbuan dilakukan pada 28 Ramadan 92 H atau 20 Juli 711 M. Pertempuran ini dianggap sebagai salah satu pertempuran paling signifikan dalam penaklukan Hispania oleh Bani Umayyah.

Upaya penaklukan Tariq bin Ziyad beserta pasukannya dikenang sebagai Pertempuran Guadalete. Pertempuran di hari menjelang Iedul Fitri ini menjadi hadiah terbaik umat Islam.

Dalam historiografi, tidak dijelaskan secara detail tentang pola berpuasa yang dilakukan Tariq bin Ziyad selama pengepungan Iberia di bulan Ramadan. Namun, disebutkan bahwa bulan Ramadan telah menjadi kunci keyakinan umat Islam dalam menaklukan Spanyol.

Selama penaklukan, tentara Visigoth bukanlah tandingan tentara Muslim yang terorganisir dengan baik, yang dipimpin oleh Tariq bin Ziyad. Serangan yang dilakukan oleh kaum Muslim telah membunuh tentara mereka, termasuk pemimpinnya.

Kekalahan tentara Visigoth diikuti dengan kaburnya lawan-lawan raja, yang hanya menemani tuan rumah dalam persaingan, dengan penuh tipu muslihat, dan karena ambisi untuk memerintah. Terdapat banyak pengkhianat di dalam barisan Visigoth.

Ada kemungkinan bahwa para pengkhianat dalam barisan Visigoth bermaksud untuk meninggalkan Roderic sendirian, untuk dikalahkan dan dibunuh oleh kaum Muslim. Namun, rencana mereka gagal, karena sebagian besar dari mereka juga terbunuh.

Karena langkah cepat dan strategis yang dilakukan kaum Muslim, Visigoth tidak punya peluang. Ketika Visigoth yang kalah lalu mundur menuju ibu kota kuno Spanyol, Toledo, Tariq sendiri bergerak menuju wilayah tersebut.

Hal ini menyebabkan Toledo menyerah tanpa perlawanan. Peristiwa ini mengakhiri kekuasaan Visigoth di Spanyol, dan merupakan awal baru bagi umat Islam. Islamisasi di Spanyol dan beberapa wilayah Eropa menjadi catatan baru sejarah dunia.

Pertempuran tersebut merupakan pertumpahan darah, dengan pasukan Visigoth menderita kerugian yang sangat besar dan pasukan Muslim kehilangan sebanyak 3.000 pasukan, atau sama dengan seperempat dari kekuatan mereka.

Kemenangan kaum muslim dalam Pertempuran Guadalete membawa dampak besar bagi Spanyol. Setelah penaklukan, negara tersebut berada di bawah kendali Muslim selama berabad-abad lamanya.

Hanya segelintir negara Kristen yang berhasil bertahan di wilayah pegunungan utara semenanjung Spanyol. Akibat pergantian kekuasaan dan berkat pertempuran yang menentukan tersebut, penduduk Kristen Eropa mulai menerima dan memeluk Islam.

Kemenangannya menjadi gerbang awal masuknya Islam di Eropa. Hal ini juga membuktikan bahwa Tariq bin Ziyad merupakan representasi dari spirit Ramadan, di mana melawan kemalasan selama berpuasa akan dianugerahkan kemenangan besar baginya.

Bagi umat Islam, bulan Ramadan menjadi isyarat dan janji Allah tentang kemenangan. Pasukan Tariq dan pasukan Umayyah membuktikannya, melalui upaya dan doa yang menjadikan Islam tersebar di Eropa, di bulan yang penuh keberkahan. (rel/nationalgeographic)

Bacaan Lainnya: