Tempat Wisata di Tanjung Pura Langkat

Tampak dalam Masjid Azizi, Tanjung Pura Kabupaten Langkat

LANGKATODAY.COM – Tanjung Pura merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang berjarak sekitar 60 km dari medan dan sarat dengan sejarah.

Jika Kamu termasuk wisatawan yang menyukai wisata berbau-bau historis, Tanjung Pura sebenarnya bisa menjadi tempat yang menarik. Sayangnya, potensi pariwisata di kawasan ini memang belum terlalu dikembangkan sehingga kurang bergaung di telinga pelancong.

Meski tidak terlalu luas, Tanjung Pura merupakan sebuah daerah dengan sejarah yang panjang.

Pernah menjadi ibu kota Kesultanan Melayu Langkat, Tanjung Pura dulunya dipenuhi istana, balai pertemuan, balai peradilan, penjara, rumah raja, masjid, sekolah, dan lain-lain.

Dengan masuknya beberapa etnis, seperti arab saudi dan India, yang kala itu bertujuan untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam, muncul pula tempat ibadah hingga kompleks pertokoan.

Selain itu, Tanjung Pura juga tempat lahirnya salah satu sastrawan terkemuka Indonesia, Amir Hamzah, atau nama lengkapnya Tengkoe Amir Hamzah Pangeran Indra Poetera.

Ia adalah sastrawan Indonesia angkatan Poedjangga Baroe dan telah dianugerahi sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia.

Amir Hamzah sering disebut sebagai Raya Penyair Zaman Pujangga Baru dan satu-satunya penyair Indonesia berkelas internasional dari era pra-revolusi nasional.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, peninggalan Kesultanan Melayu Langkat di kawasan Tanjung Pura perlahan-lahan mulai hilang.

Satu per satu, bangunan rusak dan sengaja dirobohkan untuk menghadirkan bangunan baru yang lebih modern. Karena itu, agak sulit menemukan tempat wisata di daerah Tanjung Pura.

Namun, apabila Kamu masih ingin mengeksplorasi daerah ini, berikut referensi objek wisata di kawasan tersebut.

Masjid Azizi

Masjid Azizi merupakan salah satu peninggalan Kesultanan Langkat yang masih tersisa hingga detik ini. Berada di Kelurahan Tanjung Pura, Kecamatan Tanjung Pura, lokasi Masjid Azizi terletak di tepi jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dengan Banda Aceh. Tidak jauh dari masjid tersebut, terdapat Madrasah Maslurah dan Madrasah Aziziah yang merupakan sekolah dan perguruan tinggi jemaah Mahmudiyah Lithalabil Khairiyah.

Konon sudah dibangun pada tahun 1899, Masjid Azizi berdiri di atas tanah seluas 18.000 meter persegi. Arsitekturnya bercorak campuran Timur Tengah dan India dengan banyak kubah. Bangunan induk memiliki ukuran 25 x 25 m dengan tinggi 30 m. Ketiga sisi masjid dilengkapi dengan serambi, dan masing-masing serambi berhubungan langsung dengan koridor di tiga sisi masjid dan langsung menuju pintu masuk.

Terdapat pula berbagai ornamen berupa ukiran di jendela, kubah, bahkan menara masjid yang dipengaruhi dengan budaya Persia, India, Arab, dan Turki. Kehadiran ornamen lampu hias di ruang tengah menambah kemegahan Masjid Azizi.

Detail huruf-huruf Al Quran terukir rapi di dinding-dinding. Bahkan, mimbar kayu yang didatangkan dari Turki masih berdiri kokoh hingga saat ini meski sudah berusia ratusan tahun.

Makam Tengku Amir Hamzah

Seperti disinggung di atas, Tengku Amir Hamzah merupakan salah satu pujangga besar dan telah dianugerahi sebagai pahlawan nasional.

Saat Kamu berkunjung ke Tanjung Pura, Kamu pun bisa menapaktilasi jejak beliau dengan berkunjung ke makamnya yang saat ini berada di area Masjid Azizi. Awalnya, makam Tengku Amir Hamzah terletak di komplek pemakaman keluarga Kesultanan Melayu Langkat.

Pada tahun 2021, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dikabarkan akan melakukan revitalisasi makam Tengku Amir Hamzah di komplek Masjid Azizi yang konon menghabiskan anggaran Rp3,5 miliar.

Revitalisasi ini sebagai salah satu upaya untuk memuliakan sang pujangga, juga sebagai bukti sejarah Islam di Langkat yang pantas dijadikan destinasi wisata dunia.

Sering dijuluki Raja Penyair Pujangga Baru, Tengku Amir Hamzah telah menulis setidaknya 50 puisi, 18 potongan puisi prosa, 12 artikel, empat cerita pendek, tiga koleksi puisi, dan satu buku karya asli.

Tidak hanya di bidang sastra, ia juga berperan penting dalam pendirian divisi lokal Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Atas segala jasanya, Tengku Amir Hamzah ditetapkan sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Getek Online Desa Wisata Pematang Serai

Tren desa wisata juga merambah kawasan Tanjung Pura. Pada tahun 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Langkat meresmikan kelompok sadar wisata Desa Pematang Serai dan Desa Wisata Berkelanjutan (Dewi Kejut) yang mengelola objek wisata getek online di Desa Pematang Serai, Kecamatan Tanjung Pura. Ini digagas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta membuka lapangan kerja bagi warga pedesaan melalui ekonomi kreatif.

Getek online adalah rakit bambu berukuran besar untuk wisata susur sungai dengan kapasitas maksimal delapan orang dalam sekali trip. Bagi wisatawan yang suka bersantai di atas aliran sungai daerah pesisir, hobi memancing, dan suka menikmati makanan laut yang lezat, sangat cocok mengunjungi wisata Geol ini.

Pasalnya, Kamu akan dimanjakan dengan keindahan pesona alam pesisir dari atas getek yang berjalan menelusuri aliran sungai Sei Serapuh, sambil memancing bagi yang hobi.

Wisatawan juga akan dihidangkan masakan udang gala segar hasil sungai, yang sudah diolah dengan cita rasa khas Melayu. Minum air kelapa muda yang segar, yang juga langsung diambil dari pohonnya, kenikmatan akan bertambah dengan tiupan semilir angin saat berada di atas sungai.

Untuk dapat menikmati pesona dan fasilitas yang disajikan, hanya cukup membayar sesuai pilihan paket dengan harga mulai Rp10 ribu hingga ratusan ribu rupiah per orang. (rel/penginapan)

Bacaan Lainnya: