Israel Rilis Video Mujahidin Brigade Al-Qassam Sujud Menjelang Kematiannya

BERITA LANGKAT – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk pertama kalinya merilis video seorang mujahidin Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, yang terbunuh oleh pasukannya di Jalur Gaza.

Video tersebut diambil oleh pesawat IDF, yang memperlihatkan seorang mujahidin Brigade Al-Qassam bernama Taysir Abu Thu’aimah yang berlari ke area gedung dengan membawa senjata.

Sebuah pesawat milik Brigade Cadangan ke-55 tentara Israel kemudian membidiknya, yang menyebabkannya terluka parah, menurut Channel 14 Israel.

Sesaat kemudian, Taysir Abu Thu’aimah terlihat sedang mempersiapkan diri menjelang kematiannya.

Mujahidin Brigade Al-Qassam itu terlihat dalam rekaman sedang duduk, lalu bersandar ke samping gedung.

Ia lalu mengangkat jari telunjuk tangan kanannya sebagai tanda tauhid, sebelum sujud di tanah hingga akhir hayatnya.

Taysir Abu Thu’aimah adalah seorang imam masjid di Khan Yunis dan penghafal Alquran.

Dia adalah pemimpin faksi elit Brigade Al-Qassam di Brigade Khan Yunis.

“Tuhan Maha Mengetahui, dia berada di peringkat tertinggi kesyahidan,” tulis seorang pengguna X, yang kemudian mendoakannya, Sabtu (30/12/2023).

Tanggapan Hamas

Anggota pendiri Biro Politik Hamas di Qatar, Izzat Al-Rishq, mengomentari rekaman video yang dirilis IDF yang memperlihatkan seorang mujahidin Brigade Al-Qassam terbunuh di Khan Yunis.

“Ini adalah pertama kalinya tentara pendudukan mendokumentasikan konfrontasinya dengan para pahlawan perlawanan di Jalur Gaza dan gambar tersebut ternyata menjadi kutukan bagi mereka,” kata Izzat Al-Rishq, Sabtu (30/12/2023) malam, dikutip dari IRNA.

IDF berhasil menembak punggung mujahidin tersebut.

Menjelang kematiannya, ia bersujud memuji Tuhan Yang Maha Esa dan mengakhiri hidupnya dengan jalan yang ia pilih

“Tindakan ini merangkum seluruh ajaran sejarah, perjuangan antara kebenaran dan kepalsuan, seruan kepada Allah, konsep kemenangan dunia dan akhirat,” katanya, merangkum slogan Al-Qassam: “Sesungguhnya jihad kemenangan atau syahid”.

Hamas Palestina vs Israel

Perang Israel dan Hamas semakin memanas setelah Israel melakukan pengeboman besar-besaran untuk menanggapi Hamas yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut menculik 240 orang dari wilayah Israel dan meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.

Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 138 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.

Sementara itu pembalasan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 21.672 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Ahad (31/12/2023), lebih dari 2,2 juta warga Palestina menjadi pengungsi, dikutip dari Al Jazeera.

Kekerasan juga meningkat di Tepi Barat, terutama setelah Israel melakukan penyerbuan besar-besaran ke wilayah yang dikuasai Otoritas Pembebasan Palestina (PLO) tersebut. (rel/tribun)

Bacaan Lainnya: