Langkatoday.com – Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat mengaku rutin setoran Rp 25 juta tiap dua minggu ke Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS.
Pengakuan koordinator togel itu disampaikan di hadapan anggota Deninteldam I/Bukit Barisan yang menangkap Supriatin.
Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang sampai saat ini tak mau memberikan jawaban. Senin (14/8/2023)
Ketika dilayangkan pesan singkat lewat WhatsApp, Faisal tak membalas.
Sementara itu, menurut informasi, Supriatin sebelumnya ditangkap anggota Deninteldam I/Bukit Barisan di Lingkungan IX, Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat pada Sabtu (12/8/2023) sekira pukul 22.11 WIB.
Tak hanya Supriatin, anggota Deninteldam I/Bukit Barisan juga menangkap dua juru tulis, yakni Abdul Ari (67) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat dan Agus Sari (47) warga Desa Wonosari, Kecamatan Stabat, Langkat.
Setelah ketiganya diringkus, pria diduga oknum personel Polsek Stabat, Aipda JPH sempat menghubungi tim Deninteldam I/Bukit Barisan dengan dalih koordinasi, meminta agar melepaskan para pelaku yang diringkus.
Parahnya, yang diduga personel Polsek Stabat tersebut, mengejar tim Deninteldam I/Bukit Barisan hingga ke pintu tol Stabat, meminta agar para pelaku tidak dibawa.
“Saya sebagai koordinator togel bermerek jiki yang berada di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang. Selama ini yamg menjadi bos besarnya adalah Bos Jiki. Di mana bos tersebut tidak tersentuh hukum karena telah memberikan upeti atau setoran,” ujar Supriatin melalui video interogasi yang beredar, Senin (14/8/2023).
Lanjut Supriatin, adapun upeti atau setoran yang dimaksud ialah uang koordinasi yang diberikan ke Polres Langkat sebesar Rp 25 juta/dua minggu, diterima oleh Kanit Pidum Polres Langkat, Iptu HS. Uang ini dikirim melalui rekening BRI atasnama Lukman Santoso.
“Polsek Stabat sebesar Rp 7 juta/dua Minggu, yang diterima Bripka HG. Polsek Secanggang juga menerima Rp 3 juta/bulan yang diterima oleh Bripka HG,” ujar Supriatin.
“Sedangkan Aipda JPH (sebagai korlap judi togel), mendapat upah sebesar 6 persen dari omzet yang didapat/harinya dan dibagi tiga secara merata,” sambungnya.
Dua Kapolsek Disebut Terima Setoran
Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang, Polres Langkat disebut ikut menerima setoran judi dari koordinator togel bernama Supriatin.
Saat ditangkap petugas Intelijen Kodam I/Bukit Barisan, Supriatin mengaku dirinya rutin memberikan setoran ke Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang tiap bulannya melalui Bripka Harry Gaol.
Bripka Harry Gaol mengatur pengiriman setoran ke masing-masing kapolsek.
Untuk Kapolsek Stabat, disebut menerima setoran Rp 5 juta tiap bulan.
Sementara untuk Kapolsek Secanggang, disebut menerima setoran Rp 3 juta per bulan.
Bukan cuma itu saja, Supriatin dalam keterangannya mengaku memiliki bukti transfer.
Ia mengaku juga rutin memberikan setoran judi Rp 25 juta tiap dua minggu sekali ke Kanit Pidum Sat Reskrim Polres Langkat, Iptu Herman Sinaga.
Setoran dilakukan melalui transfer ke rekening Lukman Santoso.
Setelah uang diterima Lukman Santoso, lalu pria bernama Lukman ini menyetorkannya ke Iptu Herman Sinaga.
Sementara itu, pada Minggu (13/8/2023) pihak Deninteldam I/Bukit Barisan telah menyerahkan para pelaku ke Polda Sumut.
Akan tetapi, laporan tersebut ditolak dan disarankan agar melaporkan ke Polres Langkat.