Bahlil Ungkap Investor Mulai Ragu Gegara Ada Capres Mau Batalkan IKN

LANGKATODAY.com – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sejumlah investor mulai ragu usai ada calon presiden di Pilpres 2024 yang memberikan sentimen negatif terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Bahlil tidak menyebut secara gamblang siapa capres yang dimaksud. Namun belakangan dari ketiga peserta Pilpres 2024, hanya pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang memberikan sentilan negatif ke megaproyek di Kalimantan Timur itu.

“Sekarang kan banyak investor yang mulai nanya, mulai ada keraguan. Karena ada beberapa capres yang menyampaikan visi dan misinya itu melahirkan keraguan bagi investor,” kata Bahlil di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12).

Saat ditanya apakah keraguan investor itu betul pada pembangunan proyek IKN, Bahlil tak mengelak.

“Oh iya (soal IKN), iya dong. Masa tiba-tiba mau bilang batalkan, ya kami harus mampu menjawab itu dengan baik,” imbuhnya.

Sebagai salah satu cara membendung keraguan para investor, Bahlil hingga Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga membentuk media center Indonesia Maju sebagai upaya melawan serangan kepada pemerintah di tahun politik.

Bahlil menyebut tujuan pembentukan ‘tim’ itu untuk meluruskan dan memberikan klarifikasi kepada publik, terutama isu terkait ekonomi dan investasi.

“Sekarang kan banyak juga serangan ke pemerintah. Urusan capres tapi serangannya ke pemerintah. Nah kami harus bisa menampilkan klarifikasi,” kata dia.

Bahlil menilai ada urgensi pembentukan media center di tahun politik. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi nasional menurutnya harus tetap terjaga. Ia menjelaskan salah satu ciri pertumbuhan ekonomi tetap bisa terjaga apabila stabilitas dan kondusivitas negara dapat terjaga pula.

“Supaya apa? target investasi yang diberikan presiden kepada Kementerian Investasi itu bisa tercapai,” ujarnya.

Adapun hal berbeda Bahlil katakan belum lama ini. Usai menghadiri rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/11) lalu, Bahlil menyebut kritik yang dilayangkan kubu pasangan capres-cawapres AMIN tidak berdampak pada keberlanjutan IKN.

Bahlil memastikan isu kritik AMIN tidak berdampak pada investor. Ia justru menilai keberlanjutan IKN mungkin mengganggu pasangan tersebut.

“Enggak (berefek), mungkin mengganggu pasangan AMIN kali, investor enggak,” kata Bahlil beberapa waktu lalu.

IKN Nusantara belakangan memang mendapat kritik, terutama dari kubu pasangan AMIN. Kritik itu langsung dilontarkan oleh Anies, Imin, hingga petinggi PKS dan PKB yang menjadi partai pengusung AMIN yang tergabung dalam Koalisi Perubahan.

Anies misalnya menilai pembangunan IKN hanya akan menimbulkan ketimpangan baru. Anies mengatakan pembangunan IKN tak menghasilkan pemerataan, tetapi justru akan membuat munculnya ketimpangan antara kota baru tersebut dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya.

Padahal, menurutnya, pemerataan bisa dilakukan dengan cara mengembangkan kota-kota kecil hingga menengah yang ada di berbagai wilayah.

Terpisah, Cak Imin mengaku lebih memilih tinggal di Jakarta daripada pindah IKN yang menurutnya hingga kini belum layak untuk ditinggali.

Sementara PKS menyebut mereka bakal mengupayakan untuk memperjuangkan Jakarta sebagai Ibu kota adalah salah satu gagasan yang akan dibawa dalam Pemilu 2024. Sedangkan PKB menyinggung potensi ketimpangan baru dari megaproyek itu.

Presiden Joko Widodo juga telah buka suara. Ia menyebut IKN Nusantara yang disebut akan menimbulkan ketimpangan baru justru berbalik dengan tujuan utama dari pembangunan mega proyek di Kalimantan Timur itu. Ia mengatakan IKN adalah salah satu solusi menghilangkan ketimpangan.

Jokowi mengatakan IKN dibangun dengan tujuan memberikan pemerataan ekonomi, penduduk, dan lainnya. Dengan demikian, Jokowi tidak sejalan dengan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyentil pembangunan IKN hanga aman menimbulkan ketimpangan dan kesenjangan baru dengan daerah sekitar.

“Justru kebalikannya (dari ketimpangan). Kita ini tidak ingin Jawa-sentris, tapi ingin Indonesia-sentris,” kata Jokowi usai menghadiri gerakan tanam pohon bersama di Hutan Kota JIEP, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11). (rel/cnn)

Bacaan Lainnya: