STABAT, LANGKATODAY – Suasana sore di Dusun VII, Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, mendadak mencekam. Suara tawa sekelompok pelajar berseragam Pramuka berubah jadi amarah ketika dua remaja melintas dengan sepeda motor tua yang tersendat-sendat.
Bima (16) dan rekannya, Nazril (15), tak menyangka perjalanan pulang mereka akan berakhir dengan luka dan ketakutan.
“Kereta kami sering nyendat, kugas tinggi biar gak mati. Eh, malah diketawain. Gak lama, mereka datang dan langsung mukuli kami,” cerita Bima dengan nada lirih.
Video berdurasi 30 detik yang merekam aksi brutal para pelajar itu kini viral di media sosial. Dalam rekaman, terlihat beberapa pelajar berseragam Pramuka memukuli dua korban yang tak melawan. Aksi itu menuai kecaman luas dari warganet, yang menilai peristiwa tersebut mencoreng nama baik dunia pendidikan dan gerakan Pramuka.
Menanggapi viralnya video tersebut, Polres Langkat bergerak cepat. Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) berkoordinasi dengan Polsek Hinai dan Polsek Tanjungpura untuk mengidentifikasi para pelaku dan korban.
Tak sampai 24 jam, dua pelaku utama berinisial Ry (16) dan La (16), keduanya warga Tanjungpura, berhasil diamankan bersama seorang rekan lain yang turut berada di lokasi kejadian. Polisi juga membawa kedua korban serta sejumlah saksi ke Polres Langkat untuk dimintai keterangan.

Sabtu (25/10) sore, ruang Unit PPA Polres Langkat tampak sibuk. Pemeriksaan terhadap para pelaku, korban, dan saksi masih terus dilakukan.
Kapolres Langkat AKBP David Triyo Prasojo memastikan kasus ini akan ditangani secara profesional dan transparan.
“Kita sudah amankan pelaku dan korban untuk dimintai keterangan. Kasus ini tetap kita proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Peristiwa ini menjadi cermin suram tentang meningkatnya kekerasan di kalangan remaja. Dari ejekan sepele di jalan, berujung pada pemukulan dan trauma mendalam bagi korban.
Masyarakat berharap, kasus ini menjadi pelajaran penting agar seragam Pramuka, yang sejatinya simbol disiplin dan persaudaraan, tak lagi ternoda oleh amarah yang tak terkendali.
Hingga berita ini diturunkan, pemeriksaan terhadap seluruh pihak masih berlangsung. Polisi tengah mendalami motif serta peran masing-masing pelaku dalam insiden yang kini menjadi perhatian publik nasional.


.png)





