Scroll untuk baca artikel
Banner IDwebhost
Iklan
NasionalPolitik

Tak Terima Markas Dihancurkan, GRIB Jaya Tantang KPK Bongkar Kasus Bobby

534
×

Tak Terima Markas Dihancurkan, GRIB Jaya Tantang KPK Bongkar Kasus Bobby

Sebarkan artikel ini
Ketua GRIB Jaya : Rosario de Marshall alias Hercules
channel whastapp langkatoday

Medan, Langkatoday – Organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya mengancam akan mengerahkan ribuan anggotanya untuk mendatangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Ancaman itu muncul setelah markas GRIB Jaya Sumut di kawasan Diskotek Marcopolo, Jalan Sei Petani, Dusun VII, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, dibongkar pada Kamis (14/8/2025).

Pembongkaran dilakukan atas instruksi Gubernur Sumut Bobby Nasution dengan alasan bangunan tidak memiliki izin serta banyak laporan masyarakat terkait aktivitas narkoba di lokasi tersebut.

“Kami menindaklanjuti keresahan masyarakat terkait penyalahgunaan narkoba di tempat yang memang tidak memiliki legalitas sama sekali, baik izin bangunan maupun izin hiburan malam,” jelas Bobby.

Namun, GRIB Jaya merespons keras. Mereka menuding pembongkaran markas ada kaitannya dengan dugaan kasus korupsi tambang di Maluku Utara yang menyeret nama Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi.

Sekjen GRIB Jaya, Zulfikar, menilai pembongkaran itu tebang pilih.

“Kalau memang tidak ada izin, bongkar semua bangunan tak berizin di Deli Serdang. Jangan hanya kami yang dihancurkan,” tegasnya.

Melalui akun resminya, GRIB Jaya menyatakan akan menggelar aksi berjilid-jilid di KPK Jakarta, mendesak lembaga antirasuah mengusut dugaan korupsi di Sumut hingga keterlibatan kelompok yang disebut Blok Medan dalam kasus tambang Maluku Utara.

Istilah Blok Medan sendiri mencuat dalam persidangan kasus suap mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, yang menyebut nama Bobby dan istrinya, Kahiyang Ayu, terkait pengurusan izin tambang.

Menanggapi ancaman tersebut, Bobby Nasution mengaku siap jika dipanggil KPK.

“Ya tidak masalah, mau demo atau mendesak KPK, itu hak mereka. Kalau memang dipanggil, saya siap,” ujarnya usai Upacara HUT ke-80 RI di Deliserdang.

Hingga kini, GRIB Jaya belum memberikan keterangan resmi lebih lanjut terkait rencana aksi besar-besaran ke KPK.