JAKARTA, LANGKATODAY – Nasib Cloudflare di Indonesia berada di titik kritis. Belum pulih dari gangguan global yang melumpuhkan internet sehari sebelumnya, perusahaan infrastruktur digital asal San Francisco itu kini menghadapi ancaman pemblokiran nasional oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Ancaman itu bukan sekadar sanksi administratif. Pemerintah menuding Cloudflare menjadi “perisai utama” ribuan situs judi online yang beroperasi di Indonesia.
76 Persen Situs Judi Online Gunakan Cloudflare
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, memaparkan temuan paling mencolok dari operasi siber terbaru pemerintah.
“Dari sekitar 10 ribu situs yang kami take down, 76% di antaranya menggunakan layanan Cloudflare,” ujar Alexander dalam Anugerah Jurnalistik Komdigi, Selasa (19/11).
Menurut Alexander, para bandar judi memanfaatkan layanan Content Delivery Network (CDN) dan proteksi anti-DDoS milik Cloudflare untuk menyembunyikan server asli mereka, membuat pemblokiran menjadi sulit dan seringkali tidak efektif.
“Cloudflare memberi rompi anti-peluru bagi situs ilegal ini,” katanya.
Pelanggaran Ganda: Administratif dan Operasional
Komdigi menyebut Cloudflare melakukan dua pelanggaran sekaligus:
- Belum mendaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) Lingkup Privat, melanggar Permen Kominfo 5/2020.
- Tidak memiliki perwakilan resmi atau infrastruktur lokal, sekaligus diduga memfasilitasi layanan bagi situs ilegal.
Pemerintah telah mengirim Surat Peringatan Keras dan memberi tenggat 14 hari kerja agar Cloudflare menunjukkan itikad baik.
“Permintaan kami sederhana: Cloudflare harus menyaring dan menolak layanan dari situs-situs judi online yang merugikan masyarakat Indonesia,” tegas Alexander.
Ancaman “Kiamat Internet” Lokal
Jika ultimatum itu diabaikan, Komdigi siap mengambil langkah pamungkas: memblokir seluruh layanan Cloudflare di Indonesia.
Langkah ini berpotensi menimbulkan kekacauan akses internet di tingkat nasional. Cloudflare mengelola sekitar 20% trafik web dunia, termasuk yang digunakan oleh media besar, e-commerce, layanan finansial, hingga situs pemerintah. Pemblokiran total berarti sebagian besar situs yang sah bisa ikut terdampak.
Namun Alexander menegaskan bahwa penegakan hukum atas judi online adalah harga mati.
“Pengguna Cloudflare di Indonesia, termasuk perusahaan resmi, sebaiknya mulai bersiap mencari alternatif. Jangan bergantung pada satu penyedia yang tidak patuh aturan,” ujarnya.


.png)





