Scroll untuk baca artikel
Sejasa Net
Iklan
BeritaPendidikan

DPR RI Komisi VIII Gandeng Kemenag dan UIN SU Gelar NGOPI Bertema Pesantren Moderat di Stabat

455
×

DPR RI Komisi VIII Gandeng Kemenag dan UIN SU Gelar NGOPI Bertema Pesantren Moderat di Stabat

Sebarkan artikel ini
Kegiatan NGOPI bersama DPR RI Komisi VIII, UIN SU dan Kemenag RI di gedung Pegnasos Stabat, Ahad (12/10). Foto: Anshar/Langkatoday
channel whastapp langkatoday

STABAT | LANGKATODAY – Dalam upaya memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di lingkungan pesantren, kegiatan bertajuk “NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam)” digelar pada Ahad, (12/10) di Gedung Pegnasos Kecamatan Stabat.

Acara yang mengusung tema “Pesantren Moderat: Meneladani Ulama, Menyemai Kebersamaan” ini menghadirkan tiga tokoh penting nasional, yakni H. Anshori Siregar, Lc (Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI), Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag (Rektor UIN Sumatera Utara), dan H. Basnang Said, M.Ag (Direktur Pesantren Kementerian Agama).

Kegiatan NGOPI ini merupakan kolaborasi antara DPR RI Komisi VIII, bekerja sama dengan Kementerian Agama dan UIN Sumatera Utara (UIN SU). Forum ini menjadi ajang silaturahmi intelektual yang menggabungkan perspektif ulama, akademisi, dan praktisi pendidikan Islam.

Dalam sambutannya, H. Anshori Siregar, Lc menegaskan pentingnya pesantren sebagai pusat ilmu dan akhlak dalam membangun generasi moderat. Ia mengutip firman Allah dalam Q.S Az-Zumar ayat 9:

“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”

Menurutnya, pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga ruang pembentukan karakter yang menghargai perbedaan.

“Kita ingin pesantren menjadi garda terdepan dalam menjaga kebersamaan umat, sebagaimana ajaran para ulama terdahulu yang selalu menebar rahmat dan kedamaian,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Hj. Nurhayati, M.Ag, yang juga menjadi salah satu narasumber, berbagi cerita tentang pengalamannya selama menimba ilmu di Pesantren Modern Ulumul Quran (MUQ) Langsa, Aceh. Ia menyebut, pengalaman belajar di pesantren tersebut membentuk karakter kedisiplinan, kemandirian, dan kecintaan pada ilmu.

“Di MUQ Langsa, kami diajarkan untuk hidup sederhana tapi berpikir besar. Dari sanalah saya belajar arti pentingnya moderasi dan keseimbangan dalam beragama. Pesantren bukan hanya mencetak hafiz dan ulama, tetapi juga membentuk pribadi yang bijak dan terbuka,” tutur Rektor UIN Sumatera Utara itu.

Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai pesantren harus terus dihidupkan dalam sistem pendidikan tinggi Islam.

“UIN sebagai kelanjutan dari tradisi pesantren harus menjaga semangat keilmuan yang terbuka dan penuh kasih. Inilah bentuk nyata pesantren moderat di era modern,” lanjutnya.

Acara berlangsung hangat dengan sesi dialog dan tanya jawab yang melibatkan mahasiswa, santri, serta tokoh masyarakat. Para peserta terlihat antusias mengikuti diskusi yang penuh makna dan inspirasi.

Melalui kegiatan NGOPI ini, diharapkan semangat “Meneladani Ulama dan Menyemai Kebersamaan” dapat terus bergema di kalangan santri, dosen, dan masyarakat luas – menjadikan pesantren sebagai pusat peradaban yang membawa kesejukan bagi umat.