Jakarta, Langkatoday – Usai pensiun dari jabatannya sebagai Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mulai banyak disorot oleh para tokoh. Kali ini, mantan Wakil Menteri Luar Negeri era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dino Patti Djalal, mengungkap sisi lain kepemimpinan Jokowi dalam urusan politik luar negeri.
Dalam perbincangan di kanal YouTube Total Politik, Rabu (24/9/2025), Dino menyebut Jokowi sebagai salah satu presiden yang paling enggan hadir dalam forum-forum pemimpin dunia. Menurutnya, Jokowi lebih sering mendelegasikan tugas itu kepada menteri atau Wakil Presiden, khususnya Jusuf Kalla.
“Saya ingat waktu beliau jadi Presiden, diminta ke G20 dan KTT APEC setelah dilantik, susah banget. Bahkan ASEAN pun, beliau sempat bilang itu hanya kumpul-kumpul ngomong-ngomong saja,” ungkap Dino.
Dino menyebut Jokowi bahkan tak pernah sekalipun hadir langsung di Sidang Umum PBB sepanjang dua periode kepemimpinannya. Sebaliknya, ia selalu mengutus Menteri Luar Negeri atau Jusuf Kalla.
Ada pula kisah ketika JK bercerita soal padatnya agenda di New York.
“Pak JK waktu itu bilang bisa 5–10 meeting dalam sehari. Pak Jokowi lalu bilang ‘ya karena itulah saya nggak mau ke sana’. Jadi interest-nya memang nggak ada,” tutur Dino.
Mantan juru bicara SBY itu juga menilai kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia pada 2022 hanyalah pencitraan untuk konsumsi dalam negeri. Padahal, banyak pihak berharap Indonesia bisa berperan aktif menjembatani perdamaian kedua negara.
Sebagai pembanding, Dino menyebut SBY mampu menjaga keseimbangan antara urusan domestik dan diplomasi internasional. Ia pun berharap Presiden Prabowo Subianto bisa meneladani hal tersebut.
“Pak Prabowo harus bisa sukses di dalam negeri, tapi juga berdampak di luar negeri. Itu tantangan yang susah sekali,” tegasnya.