Scroll untuk baca artikel
Langkatoday.com
langkatoday.com
NasionalPeristiwa

Kemendikbud Pantau Akses Pendidikan Bagi Terdampak Gempa Cianjur

Avatar photo
×

Kemendikbud Pantau Akses Pendidikan Bagi Terdampak Gempa Cianjur

Sebarkan artikel ini

Ikuti kami di Google News dan WhatsApp Channel

Langkatoday.com, Stabat – Kemendikbudristek berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk mematikan akses pendidikan usai wilayah tersebut diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) siang.

Scroll untuk Baca Artikel
sejasa.net
Scroll untuk Baca Artikel

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim menyebut pihaknya telah meminta pemda setempat untuk mengidentifikasi jumlah pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, dan fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.

“Saat ini kami tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat. Kami akan tindaklanjuti sesuai dengan informasi resmi yang kami terima,” kata Nadiem dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11).

Dari hasil identifikasi tersebut, Nadiem mengklaim akan melakukan langkah-langkah cepat untuk membantu para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak gempa.

Nadiem juga menyatakan Kemendikbudristek turut prihatin atas musibah yang terjadi di Cianjur.

“Kemendikbudristek akan mengambil langkah cepat dalam membantu pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik serta fasilitas pendidikan yang terdampak agar akses terhadap pendidikan tetap tersedia,” ujarnya.

Diketahui, bencana alam gempa bumi berkekuatan M 5,6 yang terjadi pada Senin (21/11) siang pukul 13.21 WIB berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Gempa tersebut diduga menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum, termasuk fasilitas pendidikan.

BNPB mencatat mencatat sebanyak 343 rumah rusak. Selain itu, kerusakan juga terjadi pada satu unit bangunan pondok pesantren, satu RSUD, empat gedung pemerintah, tiga fasilitas pendidikan, satu unit sarana ibadah, satu unit toko, dan satu unit kafe.

“Dan ada jalan terputus di sekitar tapal kuda,” kata BNPB. (rel/cnn)

www.domainesia.com