SIBOLGA, LANGKATODAY – Public Speaking Center (PSC) Medan berkolaborasi dengan Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) PLN Labuhan Angin sukses menggelar In House Training Leadership Communication Skills selama dua hari, Senin–Selasa, 10–11 November 2025, di Hotel PIA Pandan, Sibolga.
Pelatihan ini diikuti jajaran top leader PLN UBP Labuhan Angin dengan antusiasme tinggi.
Kegiatan dipandu oleh Saddam Wira Hamdani, trainer nasional bersertifikat BNSP RI sekaligus pendiri Public Speaking Center Medan, yang dikenal dengan pendekatan pelatihan yang fun, komunikatif, dan berbasis praktik langsung. Pada kesempatan tersebut, Saddam memfokuskan materi pada kemampuan komunikasi kepemimpinan.
Dalam keterangannya, Kamis (13/11), Saddam menjelaskan bahwa selama dua hari peserta diajak memperdalam teknik komunikasi esensial bagi pemimpin, mulai dari active listening, teknik memberikan feedback menggunakan metode FIFA, kerangka komunikasi PREP, hingga public speaking untuk pemimpin.
“Simulasi, role play, dan refleksi kelompok menjadi bagian penting agar peserta tidak hanya mengerti teori, tetapi mampu menerapkannya di lingkungan kerja,” ujar Saddam.
Ia menambahkan, pelatihan ini bertujuan memperkuat kapasitas komunikasi para leader agar setiap pesan dapat tersampaikan dengan jelas, dipahami anggota tim, serta mampu membangun budaya komunikasi yang terbuka dan produktif di lingkungan PLN.
Saddam juga berharap semakin banyak lembaga dan perusahaan di Sumatera Utara yang menyadari pentingnya komunikasi kepemimpinan sebagai fondasi budaya kerja unggul.
“Ini bagian dari komitmen PSC Medan untuk mencetak pemimpin yang mampu menginspirasi, mengarahkan, dan menggerakkan tim melalui komunikasi yang kuat,” tegasnya.
Keseruan pelatihan turut dirasakan para peserta. Yosef Sebastian Tobing, Assistant Manager Operasi UBP Labuhan Angin, mengaku mendapatkan pengalaman berharga sekaligus wawasan praktis.
“Coach Saddam sangat bagus menyampaikan materi karena disertai pengalaman dan banyak praktik, jadi mudah dipahami. Kami berharap ada kelanjutan agar karyawan lain juga bisa belajar,” ungkap Yosef.
Sementara itu, Rahmi Zunita Simanullang, Officer Budaya, GCG dan Pengembangan Kompetensi, menuturkan bahwa pelatihan ini membuka perspektif baru mengenai komunikasi.
“Ternyata komunikasi bukan sekadar berbicara. Ada teknik dan cara agar pesan yang kita sampaikan benar-benar dipahami dan dilaksanakan oleh tim,” ujarnya.
Pelatihan ditutup dengan sesi refleksi dan komitmen peserta untuk mengimplementasikan keterampilan komunikasi yang diperoleh demi meningkatkan efektivitas kepemimpinan di unit kerja masing-masing.


.png)





