Scroll untuk baca artikel
Banner IDwebhost
Iklan
Regional

Dedi Mulyadi Dilempari Massa saat Hampiri Pendemo, ‘Woy! Jangan Syuting Dulu!’

274
×

Dedi Mulyadi Dilempari Massa saat Hampiri Pendemo, ‘Woy! Jangan Syuting Dulu!’

Sebarkan artikel ini
channel whastapp langkatoday

Bandung, Langkatoday – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun langsung menemui ribuan massa gabungan pengemudi ojek online (ojol) dan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (29/8/2025) malam.

Dedi tiba di lokasi sekitar pukul 19.30 WIB dengan pengawalan ketat aparat TNI-Polri dan jajaran Pemprov Jabar. Lewat akun media sosial pribadinya, @dedimulyadi71, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu meminta massa menjaga situasi tetap kondusif.

Namun, kedatangan KDM justru disambut sorakan keras dari demonstran. Massa meneriakinya dengan yel-yel “revolusi!” dan sindiran “jangan syuting dulu!”, merujuk pada kehadiran Dedi yang datang bersama ajudan, aparat, dan sorotan kamera di tengah panasnya aksi.

Kena Lemparan Botol Air Mineral

Saat berjalan menuju barisan massa, KDM yang terlihat mengenakan pasta gigi di bawah mata untuk mengurangi kantong hitam, menjadi sasaran amuk. Sebuah botol air mineral dilemparkan ke arahnya, namun segera ditangkis barisan aparat yang mengawal.

Situasi sempat ricuh hingga terjadi aksi saling dorong antara demonstran dan aparat keamanan. Dedi pun akhirnya dievakuasi ke dalam Gedung DPRD Jabar demi keselamatan.

Meski begitu, dalam unggahan selanjutnya, KDM memperlihatkan momen bersama sejumlah massa aksi. Ia meminta demonstran tidak merusak atau membakar Gedung Sate, ikon pemerintahan Jawa Barat.

“Ini saya bersama masyarakat saya, masyarakat Jawa Barat. Hari ini mereka banyak yang dikeluhkan. Saya minta jangan menyentuh Gedung Sate ya. Saya akan selalu berbuat adil buat kalian semua,” ujar KDM dalam rekaman video.

Massa Bakar Aset MPR di Depan DPRD Jabar

Sebelumnya, massa aksi telah melancarkan lemparan batu, petasan, dan bom molotov ke arah Gedung DPRD Jabar. Sebuah rumah dinas lama yang berada tepat di seberang gedung, di Jalan Diponegoro, juga terkena lemparan molotov hingga terbakar.

Bangunan tersebut diketahui merupakan aset milik Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, yang pada era Gubernur Nuriana pernah difungsikan sebagai rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Barat.

Kepala Biro Administrasi dan Pimpinan (Adpim) Pemprov Jabar, Akhmad Taufiqurrahman, membenarkan peristiwa itu. “Itu aset bangunan MPR RI,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Situasi di kawasan Gedung DPRD Jabar masih dijaga ketat aparat hingga larut malam untuk mengantisipasi meluasnya kerusuhan.