Scroll untuk baca artikel
Langkatoday.com
langkatoday.com
Berita

Guru Honorer Sebut Pj Bupati Langkat Kebobolan Soal Teken Kontrak Peserta Seleksi PPPK yang Lulus

Avatar photo
×

Guru Honorer Sebut Pj Bupati Langkat Kebobolan Soal Teken Kontrak Peserta Seleksi PPPK yang Lulus

Sebarkan artikel ini

Ikuti kami di Google News dan WhatsApp Channel

Langkatoday.com, Stabat – Sejumlah guru honorer yang kembali menggeruduk kantor Bupati Langkat, Sumatera Utara, mengatakan jika Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy kebobolan atas penandatanganan kontrak kerja guru PPPK yang lulus seleksi tahun 2023 oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Scroll untuk Baca Artikel
sejasa.net
Scroll untuk Baca Artikel

“Artinya kami menilai Pj Bupati Langkat bobol soal penandatangan SK guru honorer yang lulus PPPK tahun 2023. Dan kami sudah melihat langsung di BKD, ada penandatanganan itu,” ujar Febry Wahyu Suganda, salahsatu guru honorer, Rabu (8/5/2024).

Lanjut Suganda, para guru honorer meminta kepada pak Pj Bupati Langkat, serius menangani perkara kecurangan seleksi PPPK di Langkat.

“Saya pun berharap menindak tegas atau menegur kepala dinas yang melanggar aturan yang berlaku, termasuk kepala BKD. seharusnya disetop tapi dia tetap melanjutkan penandatangan kontrak kerja,” ujar Suganda.

“Dan penanganan kasus kecurangan PPPK di Langkat ini terbilang lambat. Kami seperti di bola-bola. Seharusnya udah jelas Ombudsman bilang ini maladministrasi, kami sudah ke Jakarta juga, membilang daerah yang memutuskan dan menyurati untuk menurunkan surat pembatalan,” sambungnya.

Sedangkan itu, Suganda meminta kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polda Sumut, sesegera mungkin menangkap aktor intelektualnya dalam kasus kecurangan seleksi PPPK.

“Kami berharap tersangka intelektualnya tertangkap. Kami tetap tidak mau, dua tersangka itu saja. Pengembangan sampai benar-benar aktor intelektualnya. Tidak mungkin kepala sekolah bisa mengatur ratusan orang untuk lulus PPPK, pasti ada kepalanya,” ujar Suganda.

Dikabarkan sebelumnya, para guru honorer yang dicurangi pada seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023, telah menggugat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan.

Tak hanya itu, dugaan tindak pidana korupsi pada seleksi PPPK guru Langkat tahun 2023, saat ini masih terus berproses di Polda Sumut.

Sudah dua orang kepala sekolah ditetapkan tersangka. Adapun keduanya bernama Awaluddin dan Rohayu Ningsih .

Namun kedua kepala sekolah tersebut hingga sampai saat ini belum dilakukan penahanan.

Alih-alih mendapat kabar baik, malah informasi yang diperoleh wartawan, Badan Kepegawain Daerah (BKD) Langkat telah melakukan tandatangan kontrak terhadap guru-guru yang lulus seleksi PPPK tahun 2023.

Artinya Pemkab Langkat tetap melaksanakan tahapan proses seleksi PPPK guru tahun 2023, meski saat ini masih berpolemik.

“Soal tanda tangan kontrak yang dilakukan BKD Langkat kepada guru honorer yang lulus, hari ini masing masing institusikan punya jadwal, masing-masing menjalankan tugasnya,” ujar Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy usai menerima para guru honorer yang menggeruduk Kantor bupati, Rabu (8/5/2024).

Lanjut Faisal, jika nanti ditemukan hal-hal yang dianggap salah, maka kontrak yang sudah ditandatangani akan dianulir.

“Artinya jika ditemukan ada kesalahan atau kecurangan, itu akan dilakukan pembatalan,” ujar Faisal.

Diketahui, Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy menjawab janji yang ditanggih para guru honorer yang menggeruduk kantor Bupati Langkat terkait hasil investigasi kecurangan seleksi PPPK guru tahun 2023.

“Kita tidak melakukan investigasi, kita melakukan pemeriksaan secara khusus sesuai dengan arahan inspektorat provinsi, hasilnya sudah kami serahkan,” ujar Faisal, Rabu (8/5/204).

Lanjut Faisal, hasil pemeriksaan secara khusus kecurangan seleksi PPPK guru, juga sudah dijelaskan ke Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Hassanudin.

“Kami juga sudah menyampaikan hasil pemeriksaan dari Ombudsman Perwakilan Sumut. Dan itu juga sudah kami sampaikan ke bapak Pj Gubernur,” ujar Faisal.

“Ada lima rekomendasi yang disampaikan Ombudsman. Itu juga kami masukkan ke dalam surat yang kami serahkan langsung ke Bapak Pj Gubernur,” sambungnya.

Dikabarkan sebelumnya, para guru honorer yang dicurangi saat seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2023 kembali menggeruduk Kantor Bupati Langkat di Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (8/5/2023).

Guru-guru honorer ini datang menagih janji Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy atas hasil investigasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Langkat, soal kecurangan seleksi PPPK.

Mereka juga mempertanyakan sikap BKD Langkat yang dikabarkan telah menandatangani kontrak guru honorer yang lulus seleksi tahun 2023.

Pada aksi kali ini sedikit berbeda dengan aksi sebelumnya. Guru honorer ini masing-masing membawa Sertifikat Seleksi Kompetensi PPPK tahun 2023 kemarin.

Tampak tulisan di sertifikat tersebut, uraian nilai asli ujian CAT BKN yang diperoleh masing-masing guru honorer.

Seperti sertifikat milik guru honorer Dinda Lestari. Ia memperoleh nilai 601 dengan artinya lulus mutlak. Dan nilai yang diperoleh Dinda itu, menjadi nilai tertinggi ujian CAT BKN se-Kabupaten Langkat.

Namun ia malah tak lulus dan nilainya berkurang, usai nilai Seleksi Kompetensi Teknis Tambahan (SKTT)nya rendah.

“Kami datang kesini menagih janji hasil investigasi yang dilakukan Pemkab Langkat soal kecurangan seleksi PPPK,” ujar Koordinator Aksi, Irwansyah.

“Jangan jadi pejabat yang janjinya busuk,” teriak para guru.

Sekitar 30 menit menggelar aksi di depan Kantor Bupati Langkat, para guru honorer ini pun dipersilahkan masuk untuk menemui Pj Bupati Langkat, Faisal Hasrimy. (rel/tribun)

www.domainesia.com