Destinator
HukumNasional

Saat Pejabat Satu per Satu Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Bicara Dosa Kekuasaan

772
×

Saat Pejabat Satu per Satu Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Bicara Dosa Kekuasaan

Sebarkan artikel ini
Kardinal Suharyo menyoroti pejabat daerah yang ditangkap KPK dan menyerukan pertobatan nasional. (Kurniawan/detikcom)
channel whastapp langkatoday

Jakarta, Langkatoday.com – Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menyoroti maraknya kepala daerah, mulai dari bupati hingga gubernur, yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurutnya, fenomena tersebut menjadi cermin kegagalan para pemimpin dalam menggunakan jabatan sebagai amanah untuk melayani kepentingan publik.

“Kalau sekarang kita membaca berita-berita, melihat televisi hari-hari ini, sudah sekian kali kita membaca berita bupati ini ditangkap KPK, gubernur itu, dan sebagainya. Ini kan artinya jabatannya tidak untuk mewujudkan kebaikan bersama, dia harus bertobat,” kata Kardinal Suharyo usai memberikan khotbah Natal di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Kamis (25/12).

Kardinal Suharyo menegaskan bahwa jabatan publik bukanlah simbol kenyamanan atau kekuasaan, melainkan tanggung jawab moral yang harus dijalankan demi kesejahteraan masyarakat luas. Ia menilai, banyak pejabat keliru memaknai posisi yang mereka emban.

“Siapa pun yang berada dalam suatu jabatan, harapannya bukan sekadar menduduki jabatan. Kursinya memang diduduki, enak sekali duduk di kursi itu, tetapi yang seharusnya dilakukan adalah mengemban amanah,” ujarnya.

Ia menambahkan, perubahan pola pikir mutlak diperlukan di semua tingkatan kepemimpinan agar jabatan tidak lagi dipandang sebagai privilese, melainkan sebagai sarana pelayanan. Kardinal Suharyo juga menekankan pentingnya pertobatan dan refleksi moral bagi para pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan.

Pernyataan tersebut disampaikan di tengah meningkatnya kasus korupsi yang menjerat kepala daerah dan kembali memicu keprihatinan publik terhadap integritas pemimpin di Indonesia.