Scroll untuk baca artikel
Sejasa Net
Iklan Bapenda Provsu
Nasional

BNPB Pastikan Rumah Korban Banjir di Sumatera Diganti: 166 Meninggal di Sumut, Ribuan KK Masih Mengungsi

924
×

BNPB Pastikan Rumah Korban Banjir di Sumatera Diganti: 166 Meninggal di Sumut, Ribuan KK Masih Mengungsi

Sebarkan artikel ini
channel whastapp langkatoday

JAKARTA, LANGKATODAY – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pemerintah akan mengganti seluruh rumah warga yang rusak akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Kebijakan tersebut merupakan arahan langsung Presiden untuk memastikan tidak ada masyarakat yang terabaikan dalam proses pemulihan pascabencana.

“Rumahnya ada beberapa skema. Ini arahan Presiden, untuk rakyat semuanya harus diprioritaskan,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi pers, Sabtu (29/11).

Skema Bantuan Rumah

BNPB menyiapkan tiga kategori bantuan berdasarkan tingkat kerusakan rumah:

  • Rusak ringan: Bantuan Rp15 juta per unit.
  • Rusak sedang: Bantuan Rp30 juta per unit.
  • Rusak berat: Pemerintah akan membangun rumah baru sepenuhnya.

Suharyanto menegaskan skema ini dibuat agar seluruh warga terdampak mendapatkan penanganan yang adil dan tidak ada yang tertinggal dalam proses pemulihan.

DTH Rp600 Ribu per KK dan Hunian Sementara

Selama masa tanggap darurat, warga ditampung di lokasi pengungsian dengan bantuan makanan, layanan kesehatan, hingga trauma healing. Namun tinggal di pengungsian bersifat sementara.

Untuk itu pemerintah menyediakan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp600 ribu per KK per bulan agar warga dapat menyewa tempat tinggal sementara.

Bagi warga yang tidak memiliki opsi mengontrak, pemerintah menyiapkan hunian sementara (huntara) berupa rumah layak huni yang dapat ditempati dalam jangka panjang hingga kondisi kembali normal.

Setelah masa tanggap darurat usai, pemerintah akan melakukan pendataan warga yang ingin direlokasi, baik relokasi mandiri di lahan milik sendiri maupun relokasi terpusat yang disiapkan pemerintah.

166 Meninggal di Sumut, 143 Hilang

Data BNPB per Sabtu (29/11) mencatat dampak banjir di Sumatera semakin meluas. Di Sumatera Utara, 166 orang meninggal dunia, meningkat 50 kasus dari hari sebelumnya. Sebanyak 143 warga masih hilang, dan lebih dari 5.000 KK terpaksa mengungsi.

Daerah terdampak meliputi Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Sibolga, Humbahas, Kota Padang Sidempuan, Pakpak Bharat, dan Mandailing Natal. Tapanuli Tengah menjadi wilayah dengan kerusakan dan korban terbanyak.

Aceh dan Sumbar Juga Parah

Di Aceh, BNPB melaporkan 47 korban meninggal dunia, 51 hilang, dan 8 orang luka-luka. Jumlah pengungsi mencapai 48.887 KK, dan beberapa wilayah masih terisolasi sehingga data kemungkinan meningkat.

Sementara di Sumatera Barat, banjir kini tersisa di enam daerah: Agam, Padang Pariaman, Solok, Kota Padang, Tanah Datar, dan Padang Panjang. Wilayah ini merupakan daerah paling parah kedua dalam jumlah korban, dengan 90 orang meninggal, 85 hilang, dan 10 luka-luka.

BNPB memastikan pendataan masih berlangsung karena beberapa wilayah belum dapat dijangkau akibat akses jalan yang terputus dan cuaca yang tidak stabil.