SIBOLGA, LANGKATODAY – Banjir bandang kembali melanda Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Selasa (25/11).
Hujan deras berturut-turut sejak beberapa hari terakhir memicu luapan sungai dan menyebabkan sebagian besar wilayah terendam air serta menimbulkan longsor di sejumlah titik.
Dari video warga yang beredar, jalan utama di Kecamatan Pandan menuju Kota Sibolga tampak seperti sungai. Arus air cukup deras dan menutup seluruh badan jalan, membuat pengendara roda dua dan empat tetap nekat melintas meski berisiko terseret.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Jalan Sipan–Sihaporas, Kecamatan Pandan, dengan kondisi jalan amblas hingga 20–25 cm. Petugas kepolisian terlihat mengamankan lokasi dan mengatur pengguna jalan agar berhati-hati.
Rumah Warga Tergenang, Longsor Putus Akses
Banjir telah merendam rumah warga di beberapa kecamatan. Sofya, warga Pandan, mengatakan air mulai masuk ke rumahnya sekitar pukul 07.00 WIB.
“Kalau di komplek BTN, air belum terlalu tinggi. Tapi di Tukka dan Sarudik rumah warga sudah terendam. Bahkan Jalan Sihaporas longsor,” ujarnya.
Ia menyebut banjir bandang kali ini merupakan yang paling parah sepanjang tahun, karena selain merendam permukiman, air juga melumpuhkan akses menuju Kota Sibolga dan Kota Pandan.
“Kami takut karena rumah dekat sungai dan pantai. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa,” tambahnya.
Tujuh Kabupaten/Kota Terdampak
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara mencatat banjir dan longsor terjadi serentak di tujuh kabupaten/kota, yaitu:
- Kota Sibolga
- Gunungsitoli
- Tapanuli Tengah
- Tapanuli Selatan
- Nias Selatan
- Mandailing Natal
- Padang Lawas
“Data masih sementara karena tim masih melakukan evakuasi,” kata Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Peralatan BPBD Sumut.
Di Kota Sibolga, empat kecamatan terdampak dengan ketinggian air 30–50 cm. Belum ada laporan korban jiwa.
Keempat kecamatan itu yakni Sibolga Kota, Sibolga Sambas, Sibolga Selatan, dan Sibolga Utara.
Ribuan KK Terdampak, Puluhan Warga Mengungsi
Sementara di Kabupaten Tapanuli Tengah, terdapat tujuh kecamatan yang terdampak banjir bandang:
Pandan, Sarudik, Badiri, Barus, Kolang, Tukka, dan Lumut.
Rinciannya:
- Pandan: 150 KK terdampak
- Sarudik: 338 KK
- Barus: 65 KK
- Kolang: 1.261 KK
- Tukka: 10 KK
- Lumut: 78 KK
Sebanyak 10 keluarga (45 jiwa) telah diungsikan ke sebuah gereja sebagai lokasi pengungsian sementara. Sejauh ini, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.
BPBD: Evakuasi Masih Berlangsung
BPBD Sumut bersama BPBD Tapteng, TNI, Polri, dan pemda setempat terus memantau situasi dan melakukan evakuasi warga di daerah rawan.
“Kami fokus memastikan keselamatan masyarakat dan mengantisipasi banjir susulan,” ujar Sri Wahyuni.
Hingga sore ini, intensitas hujan masih tinggi di wilayah pesisir barat Sumut sehingga potensi banjir tambahan masih mungkin terjadi.


.png)





