Scroll untuk baca artikel
Sejasa Net
Iklan
InternasionalPolitik

Iran Meradang, Tolak Ajakan Trump Bahas Nuklir

69
×

Iran Meradang, Tolak Ajakan Trump Bahas Nuklir

Sebarkan artikel ini
channel whastapp langkatoday

JAKARTA, LANGKATODAY – Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak tawaran Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kembali ke meja perundingan membahas isu nuklir. Khamenei menilai ajakan tersebut tidak tulus setelah serangan udara AS menghantam tiga fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni lalu.

Serangan itu terjadi saat Iran dan AS telah menjalani lima putaran perundingan nuklir, dan di tengah konflik yang masih berlangsung antara Iran dan Israel. Khamenei menilai langkah Washington sebagai bentuk pengkhianatan.

“Trump mengatakan dia pembuat kesepakatan yang andal. Tapi jika kesepakatan disertai paksaan dan hasilnya sudah ditentukan, itu bukan kesepakatan, melainkan intimidasi,” tegas Khamenei, dikutip dari Reuters, Selasa (21/10).

Dalam pidatonya di hadapan parlemen Israel, Knesset, Trump sebelumnya menyebut bahwa AS ingin menegosiasikan kesepakatan damai baru dengan Iran, menyusul gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ia juga mengklaim AS telah menghancurkan sebagian besar fasilitas nuklir Iran.

Pernyataan itu langsung dibantah Khamenei.

“Presiden AS dengan bangga mengatakan mereka mengebom dan menghancurkan industri nuklir Iran. Baiklah, teruslah bermimpi!” ujarnya.

Khamenei menegaskan bahwa AS tidak berhak mencampuri urusan dalam negeri Iran, termasuk terkait kebijakan nuklir.

“Intervensi ini tidak pantas, salah, dan bersifat memaksa,” tambahnya.

Negara-negara Barat menuduh Iran diam-diam mengembangkan senjata nuklir melalui pengayaan uranium, namun Iran berkali-kali menegaskan bahwa program nuklirnya murni untuk kepentingan sipil.

Sebelumnya, pada Sabtu (18/10), Iran mengumumkan tidak lagi terikat dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2015 yang membatasi aktivitas nuklirnya berdasarkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Iran kini hanya berpegang pada Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), yang memberi hak bagi setiap negara untuk mengembangkan energi nuklir untuk tujuan damai.