MEDAN (Langkatoday) – Seorang pelajar berinisial MHS meninggal dunia karena diduga dianiaya atau disiksa oleh anggota TNI pada Jumat, 24 Mei 2024 di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Pada Jumat (21/6/2024), sang ibu, Lenny Sitanggang telah meminta perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Keluarga korban merasa tidak aman dan diuntit oleh orang yang diduga anggota TNI.
“Bahwa pada 21 Juni 2024 Klien bersama dengan LBH Medan melakukan konferensi pers atas kejadian tersebut tetapi anehnya pada saat konfrensi pers Kantor LBH Medan didatangi 4 anggota TNI tanpa pakaian dinas yang mana terlebih dahulu 2 anggota datang sebelum konferensi pers dimulai dan 2 lagi saat konferensi pers berlangsung,” tulis LBH Medan.
Kemudian, saat dimintai kartu anggota, dua anggota TNI pertama tidak memberikan dan pergi begitu saja. Kemudian dua anggota TNI yang lain, saat konferensi pers ikut mengambil dokumentasi (video dan foto).
Sementara itu, Kapendam I/BB menyampaikan bahwa korban meninggal dunia bukan karena penganiayaan tetapi jatuh dari jembatan rel dan mengatakan kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan menunggu visum dari pihak Dumas.
Sebelumnya, Kasus ini bermula dari MHS yang sedang duduk-duduk dekat jembatan rel kereta api dan melihat adanya tawuran antar kelompok remaja. Tawuran tersebut akhirnya dibubarkan oleh Babinkamtibmas, Babinsa dan Satpol PP. MHS yang tak terlibat dalam tawuran tersebut ikut terkena imbasnya.
MHS diduga dipukuli di bagian leher dan dilempar ke arah rel. MHS sempat dibawa dan dirawat di rumah sakit, namun MHS menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu, 25 Mei 2024.