Gempa Jayapura: Kemensos akan Beri Santunan Hingga Total Pengungsi Usai Gempa M 5,4

Langkatoday.com – Keluarga empat korban meninggal gempa Jayapura akan mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial.

Hal itu diungkapkan Staf Ahli Kementerian Sosial (Kemensos) RI Bidang Rehabilitasi Sosial, Benhur Tomi Mano di Kota Jayapura, Jumat (10/2/2023).

“Untuk para korban meninggal dunia, kami masih menunggu informasi petunjuk adanya santunan dari Kemensos RI di pusat.” ungkapnya.

Pihaknya juga meminta untuk jangan panik.

“Jangan panik dan percaya berita hoaks, percayalah bahwasanya pemerintah akan tetap berkomitmen untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” tandasnya.

Sejumlah Instansi Turun Tangan

Sejumlah instansi baik dari pusat hingga daerah sudah terjun ke titik-titik lokasi yang terdampak gempa untuk memberikan penanganan.

Penjabat Sekda Kota Jayapura Robby Awi menyebutkan, Dinas PUPR diketahui hingga saat ini masih mengumpulkan data terkait bangunan yang rusak akibat gempa.

“(Sementara) Dinas Sosial bersama tim dari Kementerian Sosial RI melakukan kunjungan sekaligus mengecek kebutuhan di lapangan, itu langkah kita pada pagi hari ini,” katanya, dikutip dari Tribun-Papua.com.

Robby melanjutkan laporannya, setidaknya ada tiga bangunan sekolah menengah pertama yang rusak karena diguncang gempa.

Tanggap Darurat

Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura menetapkan status tanggap darurat.

Status tanggap darurat berlaku selama 21 hari ke depan.

Penetapan status tersebut berdasarkan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kota Jayapura.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengonfirmasi hal tersebut.

“Untuk status tanggap darurat telah diputuskan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota tadi selama 21 hari ke depan terhitung dari 9 Februari 2023,” ungkapnya.

status tersebut ditetapkan untuk merespons gempa bumi yang terjadi sejak awal tahun 2023 lalu.

2 Wanita Asal Toraja jadi Korban

Gempa berkekuatan 5,4 Magnitudo guncang Jayapura, Kamis (9/2/2023) sore WIT.

Laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) setempat menyebutkan, berdasarkan laporan yang diterima, antara pukul 17.00 – 19.00 WIT telah dievakuasi empat orang korban yang telah meninggal dunia.

“Hingga saat ini, hingga kami menerima laporan per pukul 15.00 WIB atau 17.00 WIB, telah dievakuasi 4 korban dalam kondisi meninggal dunia,” kata Plt Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatikom) BNPB, Abdul Muhari saat konferensi pers, Kamis (9/2/2023).

Dari korban gempa yang berhasil dievakuasi, terdapat dua warga asal Toraja yang ditemukan tewas.

Dua warga Toraja berinisial R dan A ditemukan tewas dalam reruntuhan kafe yang rubuh hingga masuk ke laut akibat gempa.

Dari informasi yang diterima, Jumat (10/2/2023), saat ini jenazah kedua korban sudah berada di RSUD Jayapura, Papua.

Jumlah pengungsi capai 2.000 jiwa

Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi pascagempa bumi M 5.4 Kota Jayapura bertambah pada hari ini, Jumat (10/2/2023).

Jumlah pengungsi kini mencapai 2.136 jiwa yang tersebar di 15 titik pengungsian.

“Adapun rinciannya 50 KK mengungsi di Kompleks CV. Thomas, 50 KK di Bank BTN Kota Jayapura, 200 jiwa di Kristus Raja Dok V, 400 jiwa di Bhayangkara I dan 300 jiwa di B-One,” ujar Plt Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.

Selain di tempat tersebut pengungsi juga berada di depan kantor Depnaker sebanyak 110 jiwa, lalu 125 jiwa di TPI Hamadi, 65 jiwa di lingkungan Bhayangkari Baru, 100 jiwa di Kantor Lurah Hamadi, 50 jiwa di sanak keluarga, 40 jiwa di kantor United Traktor.

“Kemudian 260 jiwa di DOK IV jalan Sumatera, 73 jiwa di RT 01 Tasangka, 254 jiwa di Gajah Putih dan 159 di Polairud Hamadi,” katanya.

Sementara data kerugian material akibat gemlat tersebut juga bertambah. Adapun rinciannya 15 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang dan 28 rumah rusak ringan.

Selain itu 1 cafetaria roboh dan tenggelam, 5 gedung perkantoran rusak, RSUD Kota Jayapura rusak, 1 masjid, 2 gereja, 1 hotel dan 1 supermarket turut terdampak.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura dan BPBD Provinsi Papua bersama unsur forkopimda terus melakukan pendataan, monitoring dan memberikan dukungan dasar penanganan darurat bagi para penyintas.

Saat ini pihak Pemerintah Kota Jayapura juga tengah memproses status tanggap darurat.

“Saat ini beberapa hal yang menjadi kebutuhan mendesak meliputi genset listrik, tenda, kasur lipat, makanan siap saji, selimut, tikar dan air mineral,” pungkasnya. (rel/tribun)

Bacaan Lainnya: