Eks Joki CPNS Buka Suara: Iming-iming Bayaran Mahal hingga Cara Kerja

LANGKATODAY.com – Praktik perjokian dalam proses penerimaan CPNS 2023 sedang disorot. Sejumlah joki yang mayoritas dari kalangan mahasiswa di berbagai wilayah tertangkap basah petugas.

Praktik perjokian sebetulnya sudah menjadi rahasia umum. Bahkan, perjokian ini telah terjadi sejak bertahun-tahun lalu, hanya saja jumlahnya mungkin tidak begitu mencolok.

Belakangan, joki-joki ini kembali beraksi dan terendus panitia seleksi CPNS. Sejumlah joki tertangkap tangan saat mengikuti proses tes CPNS di Lampung, Sulawesi Selatan, serta Jawa Timur. Identitas para joki yang tertangkap rata-rata berstatus mahasiswa.

Menyoroti kasus di Lampung, seorang mahasiswi berinisial RDS tertangkap panitia menjadi joki tes CPNS Kejaksaan 2023. Aksi curang mahasiswi ITB itu terendus sistem pengenalan wajah.

Ternyata aksi itu tidak dilakukan RDS seorang diri, melainkan berkomplot. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, RDS dibantu tiga mahasiswa ITB lainnya yang masih dalam pengejaran.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Umi Fadillah Astutik mengatakan para pelaku merupakan tim yang berjumlah 4 orang. Tiga rekan RDS kabur setelah aksinya terbongkar.

“Mereka adalah tim sebetulnya, namun demikian kemarin ketika ini mencuat, tiga lainnya melarikan diri. Saat ini petugas kami sedang melakukan pengejaran kepada ketiga orang yang terduga menjadi tim dari RDS,” kata Umi, Kamis (16/11/2023).

Ditanya apakah ketiga yang melarikan diri merupakan mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Umi membenarkannya. Ketiganya sama-sama mahasiswa dari kampus tersebut. “Iya, sama dengan RDS (mahasiswa ITB),” tuturnya.

Untuk peran masing-masing pelaku, Umi menerangkan ke empatnya memiliki peran berbeda. Namun, hanya RDS yang berperan sebagai joki.

“Yang joki ini hanya RDS, sementara tiga lainnya berperan yang menyiapkan semua fasilitas seperti identitas diri yang telah dimodifikasi dan sebagainya,” katanya.

Praktik Perjokian Menggiurkan

Seorang eks joki CPNS, Bunga (bukan nama sebenarnya) memberikan pengakuannya. Bunga mengaku pernah melakoni praktik joki CPNS pada 2009 silam.

Dia menceritakan awal mula dirinya bisa bergabung dalam sindikat perjokian tersebut. Kala itu, ia ditawari teman kuliahnya di salah satu kampus ternama di Jogja.

“Iya diajak, terus disuruh belajar, dikasih soal-soal tes,” kata Bunga, Jumat (17/11/2023).

Singkat cerita, Bunga dijanjikan akan mendapatkan bayaran sebesar Rp 20 hingga Rp 25 juta. Ia lalu diberikan akomodasi untuk mengikuti tes CPNS di Makassar.

“Iya cuma dikasih tahu aja saya ikut tes di Makassar, berangkat itu dikasih sangu Rp 1 Juta. Kalau untuk honornya itu dijanjikan akan dibayar setelah hasil keluar, itu juga kalau lulus baru dibayar, kalau nggak ya nggak dibayar,” katanya.

Ditanya terkait identitas peserta yang dijokikannya, Bunga mengaku tidak mengetahuinya. Ia hanya diminta untuk mempersiapkan diri dan mengikuti tes.

“Lupa saya, udah lama sih, itu semua sudah diurus sama mereka, mulai dari foto sampai data diri. Jadi saya datang ke lokasi tes itu tinggal registrasi ulang dan ngerjain soal aja. Yang jelas seingat saya, itu foto saya udah ada aja di data peserta. Saya berangkat juga sudah disiapkan semuanya mulai dari tiket sampai nanti rutenya ke mana, lalu naik apa aja terus bahasa juga harus mengikuti bahasa daerah di sana,” jelasnya.

Ia menuturkan, usai mengikuti tes tersebut, ia dihubungi sindikat yang mempekerjakannya untuk meninggalkan hotel tempatnya menginap. Sebab, ada kabar joki lainnya dari sindikat tersebut yang tertangkap.

Setelah itu, ia hilang kontak dengan sindikat tersebut. Bayaran yang sebelumnya dijanjikan tak diterimanya. Sebab, tidak ada pemberitahuan lanjutan mengenai peserta yang digantikannya untuk tes CPNS lolos atau tidak.

Banyaknya kasus yang terungkap terkait perjokian dalam penerimaan CPNS 2023 tak membuatnya kaget. Seban, praktik serupa sudah terjadi sejak lama.

“Ya biasa itu, karena kan saya pernah menjadi bagian dari itu (joki). Memang kayanya setiap tahun itu pasti ada,” ucap Bunga. (rel/dtk)

Informasi dan kerjasama bisa dikirim via e-mail: [email protected]

Rekomendasi untuk Anda:
%d blogger menyukai ini: