Pihak Rumah Sakit Gerak Cepat Soal Pasien yang Lompat dari Lantai 3 RSU Bidadari Binjai

Langkatoday.comRSU Bidadari Binjai, yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Binjai Utara, bertindak cepat menangani pasien yang melompat dari lantai 3 rumah sakit tersebut.

Informasi yang diperoleh, Senin (22/5), peristiwa lompatnya pasien dari lantai tiga terjadi pada Jumat (19/5) sore. Pasien itu diketahui seorang pria berinisial MJ, 28, warga Kota Binjai.

Kini, pasien yang disebutkan menderita penyakit gangguan pencernaan tersebut sudah membaik setelah mendapat perawatan intensif oleh petugas medis RSU Bidadari.

Ibu pasien berinisial M, mengatakan, sangat berterima kasih kepada pihak rumah sakit yang telah merawat putra pertamanya. Dia juga memohon maaf karena yang dilakukan putranya sudah membuat pihak rumah sakit terganggu.

“Terima kepada pihak Rumah Sakit Bidadari yang telah merawat anak kami dengan sangat baik. Apalagi sekarang ini kondisi anak kami sudah membaik, saya juga selaku orang tua pasien meminta maaf, karena kelakukan anak kami, pihak rumah sakit menjadi terganggu,” ucap ibu pasien sambil meneteskan air mata.

Menurut ibu pasien, mereka tidak menyangka anaknya nekat melakukan perbuatan tersebut. Karena itu, peristiwa yang terjadi ini murni kelalaian pihaknya.

“Kami yang salah pak, kami gak nyangka dia nekat melompat. Karena sebelum kejadian, dia shalat. Waktu kami mau panggil perawat, ternyata dia nekad memecahkan kaca ventilasi udara dan langsung melompat,” urai ibu pasien.

Sementara itu, Direktur RSU Bidadari Binjai, dr Esti Aditya Dewi, mengatakan, pasien masuk ke IGD rumah sakit pada Jumat pagi dengan keluhan gangguan saluran cerna dan dirawat di lantai 3 rumah sakit.

“Pasien MJ masuk ke rumah sakit pagi dan dilakukan opname. Sekitar pukul 15.00 WIB, pasien mencoba keluar dari rumah sakit dan mencabut infus di tangannya, tapi diketahui sekuriti rumah sakit dan dibujuk untuk kembali ke kamar,” ucap dr Esti.

Sayangnya, lanjut dr Esti, setelah pasien sempat shalat dan kembali ke ruang rawat, pasien memecahkan kaca dan melompat dari kamarnya melalui ventilasi udara.

“Pasien sempat shalat dilantai 1 rumah sakit dengan di temani keluarga dan sekuriti. Sesuai informasi dari keluarganya, sesampainya di ruangan, pasien tersebut meminta panggilkan perawat untuk pasang infus. Di saat ibunya pergi pasien langsung memecahkan kaca dan lompat. Kaca itu bukan jendela, tapi sebagai ventilasi agar cahaya bisa masuk,” beber dr Esti ditemani dr Maharani.

Setelah kejadian itu, lanjut dr Esti, pihak rumah sakit langsung memberikan penanganan medis kepada pasien.

“Alhamdulillah, meski sempat tak sadarkan diri, saat ini pasien sudah baikan. Untuk kenyamanan pasien lain, ventilasi pecah kita pasangi sementara triplek,” tuturnya.

“Pasien yang melompat tadi kita pindah agar lebih nyaman dengan pengawasan yang lebih ketat, baik dari pihak rumah sakit maupun dari pihak keluarga. Rencananya hari ini akan pulang ke rumah jika kondisinya terus membaik,” tambah dr Esti. (rel)

Informasi dan kerjasama bisa dikirim via e-mail: [email protected]

Bacaan Lainnya: