6 Fakta Menarik di Balik Pemberhentian KA Argo Parahyangan

LANGKATODAY.COM – KA Argo Parahyangan tengah menjadi buah bibir baru-baru ini. Pasalnya, ada rumor terkait pemberhentian kereta api kelas eksekutif dan ekonomi premium ini. Hal ini akan terjadi kala kereta cepat jurusan Jakarta-Bandung resmi meluncur.

Sejarah mengatakan bahwa kereta api Argo Parahyangan telah setia menemani perjalanan warga dari Bandung-Surabaya sejak 27 April 2010 silam.

Sebenarnya, Argo Parahyangan merupakan obat dari kekecewaan masyarakat setelah KAI memberhentikan operasi kereta api Parahyangan. Kini Argo Parahyangan harus menelan pil pahit terkait operasi pemberhentiannya.

Enam Fakta Menarik di Balik Pemberhentian KA Argo Parahyangan

Mengingat jasa Argo Parahyangan sebagai akomodasi masyarakat begitu besar, banyak yang menyayangkan rencana pemberhentian tersebut. Terlepas pemberitaan tersebut adalah wacana atau sekedar isu belaka, warga mengaku masih membutuhkan Argo Parahyangan.

Dan beginilah fakta menarik yang mewarnai perjalanan KA Argo Parahyangan selama kurang lebih 12 tahun.

1. Masih Beroperasi Seperti Biasa

Semenjak isu menyedihkan terkait penyetopan kereta api Argo Parahyangan, warganet mengaku sedih. Bahkan beberapa merasa sangat kehilangan.

Namun, sejak isu tersebar hingga kini, faktanya Argo Parahyangan masih aman dan beroperasi seperti biasa. Jadi, masyarakat yang terbiasa mengandalkan Argo Parahyangan masih bisa bernafas lega. Setidaknya, selama 7 bulan ke depan masyarakat masih bisa menggunakannya sebagai sarana transportasi seperti biasanya.

2. Rencana Penghentian Argo Parahyangan Beroperasi

Menurut Kementerian BUMN sebagai pemegang saham KAI terbesar, penyetopan Argo Parahyangan masih dalam pembahasan lebih lanjut. Pembahasan pemerintah terkait hal tersebut adalah berdasar waktu tempuh dan tarifnya antara Argo Parahyangan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Pertimbangan ini memang membutuhkan kajian ulang. Terlebih saat ini masyarakat tengah mengalami krisis seusai lonjakan kenaikan BBM yang terbilang cukup signifikan. Kenaikan tersebut juga mempengaruhi sebagian besar harga kebutuhan yang lain.

Tentu akan berpikir 2 atau bahkan 3 kali untuk mengandalkan KAJB yang notabene harga tiketnya mencapai Rp 250.000. Meski dengan harga tersebut memungkinkan panumpang sampai di tujuan hanya dalam 30 menit saja, pihak KAI sangsi apakah warga bisa menerimanya.

KA Argo Parahyangan sendiri membanderol tiket sebesar Rp 150.000-Rp 170.000. Bila melihat kondisi masyarakat, prediksinya tentu banyak yang memilih menaiki Argo Parahyangan meski membutuhkan waktu 2 jam lebih untuk sampai ke tujuan.

3. Merupakan Hasil Koalisi 2 Jenis Kereta Api

Menilik sejarah masa lalu, fakta membuktikan bahwa KA Argo Parahyangan merupakan hasil koalisi Argo Gede dan Parahyangan. Ini sebagai bentuk simpatik KAI yang telah menyetop KA Parahyangan kala itu.

Pemilihan nama Argo Parahyangan juga atas permintaan masyarakat. Masyarakat bersikeras untuk tetap menggunakan nama Parahyangan. Permintaan tersebut pun sontak dikabulkan oleh pihak KAI.

4. Resmi Meluncur Pertama Kali

Setelah berkoalisi dan berubah nama menjadi KA Argo Parahyangan, kereta api ini resmi meluncur pada tanggal 27 April 2010. Adapun kereta yang meluncur dari stasiun Gambir berangkat sekitar pukul 05.45 WIB. Pada hari yang sama, kereta Argo Parahyangan juga meluncur dari Stasiun Bandung pada pukul 05.30

5. Layanan Argo Parahyangan

Melayani penumpang dengan begitu baik, Argo Parahyangan menawarkan 2 jenis layanan. Layanan eksekutif ‘menyediakan fasilitas berupa TV, meja makan, AC, toilet, kursi yang bisa penumpang setting dengan cara dibalik, lampu baca, dan steaker di tiap kursi.

Lain halnya dengan fasilitas pada layanan yang lain, yakni kelas ekonomi. Penumpang bisa menikmati fasilitas dari kereta bidang usaha ini berupa AC, toilet, dan steaker atau colokan listrik.

6. Pemberhentian Masih Menunggu Kebijakan

Ada pihak yang menyatakan bahwa pemberitaan terkait pemberhentian KA Argo Parahyangan belum sepenuhnya benar. Kira-kira beginilah yang dikatakan Vice Public Relations PT KAI, Joni Martinus. Beliau juga mengatakan bahwa wacana tersebut masih menunggu hingga pihak stakeholder mencapai sepakat setelah berkoordinasi terkait kebijakan dari pemerintah.

Hingga saat ini pihaknya masih terus mengupayakan koordinasi tersebut. Beliau juga menuturkan akan patuh terhadap kebijakan dan keputusan pemerintah nantinya.

Jika harus memilih, lebih baik mana. Apakah KA Argo Parahyangan tetap beroperasi meskipun kereta cepat Jakarta-Bandung telah datang? atau pemerintah tetap menyuntik mati Argo Parahyangan?

Semoga pemerintah mengambil kebijakan terbaik dan sehingga tidak merugikan rakyat. Kita berdoa saja.

Sumber: Ragam Kabar

Bacaan Lainnya: