JAKARTA (Langkatoday) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku partainya tidak melakukan psikotes terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika hendak dicalonkan menjadi wali kota Solo pada 2005 silam.
Ia menyebut pencalonan Jokowi dalam setiap tingkatan kontestasi adalah selaras dengan ideologi PDIP.
“Jadi saudara-saudara sekalian, proses pencalonan Pak Jokowi secara berjenjang, dari wali kota bergerak ke atas itu senafas dengan ideologi partai,” kata Hasto di Komunitas Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis (12/9).
Hasto mengatakan, partainya mencalonkan Jokowi ketika itu karena sosoknya dianggap dari kalangan masyarakat biasa.
“Ketika menjadi wali kota di tengah mulai muncul benih-benih oligarki dalam tradisi demokrasi kita, penilaian objektif kami melihat ada sosok dari kalangan rakyat biasa yang bisa dicalonkan,” ucap Hasto.
Hasto menegaskan bahwa ketika mengusung Jokowi, partainya tak pernah menanyakan seberapa besar dana yang dimilikinya.
“Sayangnya ketika kami calonkan sebagai wali kota, saat itu belum ada psikotes. Sehingga, kami tidak melihat psychological aspeknya,” ujarnya.