BMKG Catat Ada 15 Kali Gempa Susulan Terjadi yang Akibatkan 46 Orang Tewas Tertimpa Bangunan Ambruk

Langkatoday.com, Stabat – BMKG merilis analisis gempa bumi yang dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21.10 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.

BMKG pun menyatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 11 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas Sesar Cimandiri.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” kata Daryono melalui siaran tertulisnya.

Gempa bumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V – VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan semua terkejut dan lari keluar).

Garut dan Sukabumi IV – V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Cimahi, Lembang, Kota Bandung, Cikalong Wetan, Rangkasbitung, Bogor, dan Bayah dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

Rancaekek, Tangerang Selatan, Jakarta, dan Depok dengan skala intensitas II – III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu ).

“Hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan seperti rumah dan toko juga dampak longsor di wilayah Cianjur yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.”

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Hingga pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.0.

“Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.”

“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.”

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.

Detik-detik Mencekam Gempa Cianjur

Bencana gempa bumi Cianjur mengakibatkan 46 orang tewas dan 700 luka parah. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menurunkan tim untuk mengevakuasi dan mengobati pasien yang mengalami luka-luka.

Gempa Cianjur terjadi pada pukul 13.21WIB, Senin (21/11/2022).

Gempa ini memiliki kekuatan Magnitudo 5,6. Diketahui, pusatnya berada di 10 kilometer Barat Daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Terdapat video beredar kondisi setelah gempa yang terjadi di Kampung Munjul, Desa Gasol, Kabupaten Cianjur.

Dalam video tersebut, terlihat sejumlah bangunan yang ambruk akibat gempa bumi. Pepohonan sekitar rumah warga pun ikut tumbang.

Sementara itu, warga Kampung Munjul terdengar histeris berteriak serta menangis. Para korban gempa bumi terlihat bergelimpangan. Mereka terlihat berdiam diri di depan bangunan yang ambruk.

Terekam pula sejumlah ibu-ibu yang berteriak menangis meminta pertolongan. Para warga berteriak meminta ambulans untuk datang, ibu tersebut histeris melihat seorang anak kecil yang tidak berdaya dipangkuan seorang lelaki paruh baya. Mereka pun terlihat duduk dan saling memeluk anak-anaknya. Sejumlah ibu tersebut terlihat memangku balita.

“Astaghfirullah hal’adzim Ya Allah,” ujar seorang warga.

Warga lainnya pun saling berteriak kembali.

“Itu aya ambulans kela,” ujar seseorang di belakang kamera.

Warga lainnya pun terlihat berkumpul di satu titik. Mereka pun terlihat cemas saat tetangganya belum berada di luar rumah. Bahkan, anak-anak pun terdengar menangis dan berteriak dengan situasi yang menegangkan tersebut.

“Itu can kaluar,” ujar seorang perempuan paruh baya menunjuk rumah yang atapnya sudah roboh.

Tampaknya, pemilik rumah tersebut terjebak tidak bisa keluar dari area tersebut. Warga pun mencari cara agar tetangganya tersebut dapat keluar rumah.

Sementara itu, ambrukan sejumlah bangunan tersebut pun berjatuhan ke jalanan utama Kampung Munjul tersebut. (rel)

Bacaan Lainnya: