Scroll untuk baca artikel
langkatoday.com
Web Hosting
Web Hosting
langkatoday.com
Ekonomi

Empat Perusahaan Asal Sumut ini Siap IPO

Avatar photo
×

Empat Perusahaan Asal Sumut ini Siap IPO

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

Ikuti kami di Google News dan WhatsApp Channel

MEDAN (Langkatoday) – Sebanyak empat perusahaan asal Sumatra Utara (Sumut) dikabarkan siap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Calon emiten itu berasal dari sektor kesehatan rumah sakit, pembangkit listrik tenaga air, real estate, dan terakhir adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatra Utara alias Bank Sumut yang bergerak di bidang perbankan.

Scroll untuk baca artikel
Scroll untuk baca artikel

Bank Sumut memutuskan untuk kembali melanjutkan rencana IPO setelah memutuskan menunda pada Januari 2023. Dalam prospektus yang dipublikasi sebelumnya, Bank Sumut siap melepas sebanyak 2.934.798.300 saham seri B atau mencerminkan 23% dari modal dengan harga Rp 350-150 per saham, sehingga perseroan berpotensi meraup dana sejumlah Rp 1,49 triliun.

Namun, hajatan besar tersebut batal dieksekusi lantaran perseroan masih terus mencermati kondisi pasar. Padahal, kala itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerbitkan pernyataan praefektif kepada Bank Sumut. Batalnya IPO Bank Sumut diperbolehkan sepanjang belum mengantongi pernyataan efektif dari OJK.

Direktur Bisnis dan Syariah Bank Sumut Syafrizal Syah menyampaikan bahwa IPO merupakan aksi korporasi yang bakal perseroan eksekusi ke depan. “Apakah di 2025 atau 2026, itu masuk dalam rencana kami,” ujar Syafrizal menjawab pertanyaan media, dikutip pada Ahad (11/8).

Saat ini, manajemen Bank Sumut masih terus menganalisis bukan hanya terkait IPO, tetapi juga rencana perseroan untuk membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB). Syafrizal menyebut, inisiatif itu merupakan salah satu rencana prioritas yang akan dijalankan setelah resmi melantai di BEI.

Sebab, untuk bisa membentuk KUB, diperlukan modal yang kuat. Sementara, kata Syafrizal, Bank Sumut baru mempunyai modal inti sebesar Rp 4,3 triliun.

“Jadi, KUB itu salah satu rencana dengan porsi terbesar yang akan kami lakukan setelah IPO. Dan sekarang terbukti banyak bank daerah yang sudah bersatu,” tutur dia.

Bank Sumut diketahui memang berambisi untuk menjadi Kelas Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) II dengan modal minimal sebesar Rp 6 triliun. Dengan naik kelas menjadi KBMI II, potensi Bank Sumut untuk melanjutkan pertumbuhan semakin besar. Terutama potensi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari sisi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mengingat, Sumut merupakan daerah dengan perekonomian terbesar kedua di luar Jawa. Selanjutnya, Bank Sumut juga akan fokus memperbaiki infrastruktur teknologi dalam rangka mengembangkan kemampuan digitalisasi Bank Sumut.

Kepala OJK Sumatra Utara, Khoirul Muttaqien membeberkan, saat ini sebanyak 11 perusahaan asal Sumut sudah tercatat menjadi perusahaan publik. Kesebelas emiten itu sudah berkantor di Jakarta. Sedangkan jumlah emiten yang bermarkas di Sumut, belum begitu banyak.

Senior Investment Information Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta memprediksi, tren IPO pada tahun dan tahun depan secara umum akan cukup dipengaruhi oleh penurunan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat the Fed dan Bank Indonesia.

“Kalau suku bunga turun, semestinya dapat memberikan efek positif terhadap tren IPO, baik untuk tahun ini maupun tahun depan. Karena biasanya kalau expansion monetary policy itu dilaksanakan, akan menciptakan global liquidity,” terang Nafan seperti di lansir dari laman Investor Daily, Ahad (11/8).

www.domainesia.com