BERITA LANGKAT – Warga yang bertempat tinggal di Gang Salmah, Kelurahan Pelawi Utara, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menduga pengaspalan dengan hotmix dikerjakan asal-asalan alias asal jadi.
Bahkan menurut warga sekitar, proyek yang menghabiskan anggaran APBD Pemkab Langkat sebesar Rp 199 juta, yang dikerjakan oleh PT TKN tidak memampangkan plang pagu proyek.
“Selain tidak ada plang proyek, pengerjaannya juga dilakukan nyaris secara manual. Sementara pada dokumen yang biasa kami ketahui, rekanan wajib menggunakan beberapa alat diantaranya, motor grader hingga vibro roller,” ujar Bambang warga sekitar, Sabtu (30/12/2023).
Dengan tidak dilengkapinya alat tersebut, lanjut Bambang ketebalan aspal hotmix tersebut pun tak sampai 10 sentimeter.
Tak hanya itu, parit beton di gang tersebut pun ambrol. Akibatnya, drainase di kawasan tersebut tak berfungsi dengan normal.
“Akibat pengerjaan hotmix itu, parit beton di lingkungan kami ambrol. Jadi sekarang ini, permukiman kami kebanjiran. Karena, air yang semestinnya mengalir normal, sekarang ini malah tersumbat. Tapi gak ada tanggung jawab dari pihak rekanan,” ujar Bambang.
Warga berharap, agar pemerintah daerah dalam hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Langkat, menegur dan memberi sanksi kepada pemilik proyek tersebut.
“Kepada aparat penegak hukum, kami mendesak untuk mengusut dugaan markup dalam proyek tersebut,” ujar Bambang.
Terpisah, Kadis PUPR Langkat, Khairul Azmi, hingga berita ini diterbitkan belum memberikan komentarnya. (rel/tribun)