Pemprov Sumut Beli Medan Club Rp 457 Miliar, KAMMI: Itu Uang Rakyat

LANGAKTODAY.COM – Pengurus Wilayah (PW) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumut kecewa dengan kebijakan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Pasalnya, telah membeli aset Medan Club senilai Rp 457 miliar yang dianggap belum penting.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum KAMMI Sumut, Anwar Ibrahim, Minggu (25/12). Menurutnya, pembelian Medan Club dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprosu) telah menggunakan uang rakyat, bukan uang pribadi Edy Rahmayadi. Hal ini membuktikan Gubsu tidak peduli kepada rakyat kecil saat kondisi perokonomian masyarakat belum stabil pascapandemi.

“Dalam rilis berita yang disampaikan oleh biro umum, pembelian Medan Club yang terletak di Jalan RA Kartini itu untuk meningkatkan pelayanan publik. Saya menilai pelayanan publik di era serba teknologi hari ini seharusnya mampu melakukan banyak efesiensi tenaga kerja ataupun aset perkantoran,” tuturnya.

“Kalau untuk sarana pelayanan publik, perbaiki saja moral dan etika para oknum pejabat di bawah pimpinan pak Gubsu. Ini zaman teknologi, semua harusnya bisa dilakukan lebih efisien dalam menjalankan roda pemerintahan melalui teknologi. Bukan dengan menambah aset yang tidak urgent dengan harga yang sangat mahal sekali,” ujar mantan Ketua Umum KAMMI Tanjungbalai tersebut.

Anwar Ibrahim juga menyerukan, jika pembelian Medan Club tidak dibatalkan akan mengajak masyarakat untuk tidak lagi memilih Edy Rahmayadi menjadi Gubernur Sumut di periode yang akan datang.

“Gubsu Edy Rahmayadi jika tetap memaksakan kehendak, KAMMI Sumut akan serukan kepada seluruh masyarakat Sumut jangan lagi memilihnya karena tidak berpihak kepada rakyat, dan tidak memiliki sense of crisis di tengah kesulitan yang melanda masyarakat hari ini. Mungkin beliau sudah sangat nyaman dengan singgasana fasilitas mewah yang diterima dari rakyat sebagai gubernur,”

Sebelumnya, Plt Kepala Biro Umum Zulkifli, menyebutkan Pemprov Sumut sudah membeli lahan Medan Club Rp 300 miliar dari total harga Rp 457 miliar.

Sumber: Waspada

Bacaan Lainnya: