MEDAN (Langkatoday) – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan bersama puluhan guru honorer asal Kabupaten Langkat, berencana akan menggelar teaterikal para guru mengajar di Polda Sumut. Aksi itu dilakukan sebab aktor intelektual dalam dugaan suap dan korupsi tahapan seleksi Penerimaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Langkat, tak kunjung ditangkap.
Direktur LBH Medan Irvan Saputra mengatakan, massa akan tiba di Polda Sumut sekitar pukul 14.00 WIB hari ini.
“Rencananya siang akan kita gelar aksi. Ada juga kegiatan terikal para guru mengajar langsung di Polda Sumut,” ujarnya, Rabu (4/9).
Irvan mengatakan, adapun tuntutan massa yakni sampai saat ini Polda Sumut belum menetapkan tersangka baru atau tersangka Intelektualnya dalam kasus PPPK Kabupaten Langkat.
Padahal, dalam kasus ini kurang lebih 100 orang saksi telah diperiksa oleh penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut.
Ditegaskan Irvan, pihaknya juga telah menghadirkan sejumlah saksi, alat bukti berupa surat dan rekaman dalam kasus tersebut. Namun polisi lagi-lagi belum juga kunjung menetapkan tersangka baru.
Tak hanya itu, kata Irvan, dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polisi, ada saksi menyebutkan jika Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat, diduga menerima sejumlah uang dari peserta PPPK.
Parahnya lagi, hanya ada 2 orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini, yakni Kepala sekolah SD dan tidak ditahan. Kata Irvan, sudah 9 bulan kasus ini dilaporkan ke Polda Sumut.
“Tapi hingga sekarang tidak ada kejelasan kasusnya dan diduga Polda Sumut, melindungi pejabat langkat,” ketusnya.
Untuk diketahui, dalam kasus ini sudah sekian kalinya LBH Medan bersama puluhan guru honorer menggelar aksi di Polda Sumut.
