Gen Saladin | @gen.saladin | t.me/gensaladin
Bagi para pecinta film genre zombie, pasti sudah tidak asing lagi dengan seri baru HBO berjudul “The Last of Us.” Series yang mengisahkan tentang perzombian duniawi ini mengisahkan keadaan dunia ketika diserang wabah mematikan yang tak membunuh orang, tapi membuat manusia kehilangan akal dan menggila. Kabarnya, series ini memecahkan rekor perkembangan penonton terbanyak apalagi sejak episode kedua dirilis.
Kamu tahu apa yang menarik dari series ini?
Ya! “Ada Indonesia Woy!”, begitulah kata netizen di banyak media sosial. Hehehe. Series bergenre zombie ini menjadi menarik karena plot ceritanya menggambarkan sumber awal mula bencana dahsyat itu ada di Indonesia. Kali ini bukan tentang virus, tapi tentang jamur. Beberapa aktor dan aktris asli Indonesia pun bermain langsung di sini, seperti Christine Hakim yang memerankan seorang dosen Universitas Indonesia yang diminta TNI untuk meneliti tentang sebab musabab wabah.
Ala kulli haaal, sepertinya kita orang Indonesia memang suka girang sendiri kalau nama negara kita disebut-sebut di film Holywood ya, hehe. Tapi, bagaimana rasanya jika ada fakta-fakta sejarah Islam internasional yang menyebut peran muslim Nusantara?
Itulah yang akan sama-sama kita tadabburi dalam baris-baris paragraf selanjutnya. Fakta-fakta Sejarah Islam yang Bikin Kamu Bilang “Ada Indonesia Woy!”
1. Laksamana Keumalahayati
MinSa cukup ketika suatu hari sebuah channel TV Arab meliput tentang pahlawan muslimah luarbiasa sepanjang zaman, dan salah satu nama yang disebut adalah: Laksamana Keumalahayati. Beliau —rahimahallah— disebut sebagai panglima muslimah yang mampu menggetarkan penjajah. Dan, tahukah engkau?
Laksamana Keumala Hayati, komandan Angkatan Laut Aceh dari Inong Balee adalah lulusan sekolah militer di Aceh yang diberi nama “Ma’had Baitul Maqdis” yang dibina langsung oleh instruktur dari Kekhalifahan Utsmani. Meskipun keberadaannya tidak bertahan hingga sekarang, tapi pada masanya, akademi ini telah melahirkan banyak pejuang Aceh yang tangguh.
2. Syaikhah Rahmah El Yunusiyyah
Beliau, seorang muslimah Sumatra yang banyak berkiprah dalam dunia pendidikan. Sekolah Diniyyah Puteri yang dibina oleh Rahmah ini menjadi satu pilot project yang menggambarkan bagaimana seharusnya muslimah dididik menjadi generasi yang hebat.
Utusan Universitas Al Azhar Mesir mengunjungi Diniyyah Puteri pada tahun 1955 dan merasa terinspirasi dengan konsep sekolah itu. Tahun depannya, Rahmah El Yunusiyyah diundang ke Mesir dan diberi gelar “Syaikhah”, lalu kisah dan konsep pendidikannya menginspirasi Al Azhar untuk membuka Kulliyatul Lil Banat—fakultas khusus untuk perempuan yang terealisasi pada 1962.
3. Imam-imam Masjidil Haram
Bagi yang baru belajar sejarah tokoh-tokoh muslim di Nusantara, biasanya akan kaget sekaligus kagum bahwa ternyata ulama-ulama Nusantara banyak yang berkiprah sebagai imam di Masjidil Haram, Kota Makkah Al Mukarramah.
Nama-nama besar Nusantara tercatat indah dalam sejarah Masjidil Haram, seperti Syaikh Junaid Al Batawi (tinggal di Makkah tahun 1834 sampai wafatnya), lalu Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi dari Minang yang sangat dihormati karena ahli dalam banyak bidang keilmuan, lalu Syaikh Nawawi Al Bantani yang menulis 115 kitab mengenai berbagai disiplin ilmu Islam. Rahimahumullah rahmatan waasi’ah…
4. Ruwaq Jawi Al Azhar
Betapa bangganya ketika kita tahu bahwa semangat muslimin Nusantara ternyata sudah ada bahkan jauh-jauh hari sebelum Indonesia merdeka. Sampai-sampai, Masjid Al Azhar memiliki satu tempat khusus bernama Ruwaq Jawi. Secara sederhana, Ruwaq adalah satu bilik kecil di Al Azhar yang dalam sejarahnya menjadi tempat tinggal dan belajar bagi penuntut ilmu dan Nusantara.
Dalam beberapa sumber, Ruwaq Jawi sudah ada sejak tahun 1815, saat Mesir masih di bawah Kekhalifahan Utsmani. masyaAllah!
Referensi:
1. Jejak Kekhalifahan Turki Utsmani di Nusantara, Ust Deden Herdiansyah.
2. 50 pendakwah pengubah sejarah, Ust Anwar Jaelani
3. 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci, Ust Maulana La Eda
4. Belajar dari Negeri Para Nabi, Edgar Hamas