Scroll untuk baca artikel
Langkatoday.com
langkatoday.com
BeritaNasional

Berusia Hampir 30 Tahun, Majalah Gatra Resmi Berhenti Terbit: Akhiri Era Media Cetak di Indonesia

Avatar photo
×

Berusia Hampir 30 Tahun, Majalah Gatra Resmi Berhenti Terbit: Akhiri Era Media Cetak di Indonesia

Sebarkan artikel ini

Ikuti kami di Google News dan WhatsApp Channel

Setelah Hampir 30 Tahun, Majalah Gatra Pamitan (Majalah Gatra)

JAKARTA (Langkatoday) – Majalah Gatra, salah satu ikon media cetak Indonesia, resmi mengumumkan edisi perpisahannya. Sampul edisi terakhir majalah ini menampilkan huruf “G” berwarna merah, diiringi kalimat singkat namun penuh makna, “Kami Pamit”. Edisi cetak ini dirilis mulai Kamis, 25 Juli hingga Rabu, 31 Juli 2024.

Keputusan penutupan ini diungkapkan dalam surat edaran Nomor 02/SPM-DIR-EMI/HF/VII/2024 oleh Direktur Utama Gatra, Hendri Firzani. Dalam surat tersebut, Hendri menyatakan bahwa Gatra telah mengalami kerugian berkelanjutan selama beberapa tahun terakhir. Pandemi COVID-19 disebut sebagai salah satu faktor yang memperparah kondisi keuangan Gatra Media Group, menyebabkan mereka gagal menjalankan program pengembangan dan selalu mengalami kerugian.

Scroll untuk Baca Artikel
sejasa.net
Scroll untuk Baca Artikel

Dampak Penutupan

Berbagai situs milik Gatra, termasuk Gatra.com, Majalah Gatra Jateng, Gatrapedia.com, dan kanal Gatra TV, akan ditutup. Manajemen juga berjanji akan segera menyelesaikan hak-hak karyawan dan kewajiban terhadap pihak ketiga. Penutupan ini menandai akhir dari era majalah cetak di Indonesia, yang selama ini menjadi saksi bisu perjalanan media massa di tanah air.

Sejarah dan Peran Majalah Gatra

Didirikan pada tahun 1994, Majalah Gatra lahir dari tangan para mantan jurnalis Majalah Tempo yang diberedel oleh pemerintah Orde Baru. Herry Komar, salah satu pendiri dan mantan redaktur senior Majalah Tempo, menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan Gatra. Majalah ini pertama kali terbit pada 19 November 1994, bertepatan dengan pelaksanaan Konferensi APEC di Jakarta.

Selama hampir tiga dekade, Gatra telah memberikan kontribusi signifikan dalam menyajikan berita-berita utama yang mencakup berbagai aspek, seperti ekonomi, nasional, internasional, hukum, olahraga, dan hiburan. Majalah ini dikenal dengan rubrik-rubrik seperti Laporan Utama, Laporan Khusus, Ekonomi, Nasional, Internasional, Hukum & Kriminalitas, Olahraga, Ilmu dan Teknologi, Apa dan Siapa, serta Musik dan Hiburan.

Perpisahan dan Kenangan

Dengan terbitan terakhirnya, Gatra resmi menghentikan operasional seluruh unit bisnisnya mulai 31 Juli 2024. Ini menandai berakhirnya sebuah era bagi media cetak Indonesia, dan langkah ini dipandang sebagai keputusan berat di tengah tantangan yang dihadapi industri media secara global.

“Pekan keempat Juli 2024, tepatnya pada tanggal 25, cuaca diramalkan sebentar cerah, sebentar berawan, dengan suhu rata-rata 29 derajat Celcius. Hari yang baik untuk mengenang hal-hal baik dari yang sudah berakhir.”

Kutipan di atas menandakan bagaimana Gatra menutup perjalanan panjangnya. Para jurnalis, fotografer, editor, dan staf lain yang selama ini berdedikasi, tidak lagi harus menghadapi tantangan sehari-hari dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. Kini, mereka mengingat perjalanan ini dengan kebanggaan dan penghargaan atas segala kontribusi yang telah mereka berikan.

“Majalah Gatra dikebumikan. Berhenti terbit menjelang 30 tahun usianya. Sejak itu, para wartawan dan fotografernya tidak lagi harus tunggang langgang mengejar narasumber yang merepotkan.”

Perpisahan ini juga menggugah rasa sentimental para pembaca setia dan insan pers yang mengenang Gatra sebagai salah satu taman bermain jurnalistik yang menyenangkan, tempat di mana kreatifitas dan dedikasi bertemu untuk menghadirkan berita yang mendidik dan informatif.

Refleksi dan Masa Depan

Keberadaan Gatra selama hampir 30 tahun membuktikan bahwa majalah ini pernah menjadi bagian penting dalam ekosistem media di Indonesia. Namun, seiring dengan berjalannya waktu dan perubahan preferensi media masyarakat, tantangan baru terus muncul, dan akhirnya Gatra harus mengalah pada dinamika zaman.

“Mari kami beri tahu sebuah fakta; siapa tahu belum banyak yang tahu. Di balik keseriusannya, Gatra adalah juga taman bermain yang menyenangkan. Wahana rekreasi yang selalu mencoba menemukan cara untuk bermain-main dalam ekosistem jurnalistik yang, kata orang-orang, ambisius.”

Perjalanan panjang Majalah Gatra kini resmi berakhir. Seluruh pihak yang terlibat dalam sejarah panjangnya patut berbangga atas kontribusi yang telah diberikan, sementara kita semua dapat berharap bahwa nilai-nilai jurnalisme yang diusung Gatra akan terus hidup dalam bentuk lain di masa depan.

“Dan akhirnya, Majalah Gatra, meminjam puisi Yudhistira ANM Massardi; Seperti dedaun, Runduk pada musim. Kami Pamit.”

Dengan kalimat terakhir tersebut, Majalah Gatra mengakhiri perjalanan sejarahnya dengan penuh penghargaan dan rasa hormat terhadap masa lalu yang telah dilaluinya.

Terima kasih, Gatra, atas segala informasi dan inspirasi yang telah dibagikan kepada bangsa ini. Selamat tinggal dan semoga tetap abadi dalam kenangan. (rel/dewantaranews)

www.domainesia.com