The Vajra

UAH Ungkap Rahasia Menghidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan

Table of Contents

Ilustrasi seseorang sedang i'tikaf

MEDAN (Langkatoday) - Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengajak umat Islam untuk memanfaatkan 10 malam terakhir Ramadan dengan amalan terbaik, terutama melalui ibadah i’tikaf.

Dalam halaqah kajian yang disiarkan di kanal YouTube resminya, UAH menjelaskan bahwa i’tikaf bukan sekadar berdiam di masjid, melainkan bentuk kesungguhan dalam menata diri, memperbaiki niat, dan meraih Lailatul Qadar.

“I’tikaf itu dari akar kata akafa, artinya fokus. Kalau ditambah alif dan ta’ jadi i’tikaf, maknanya sungguh-sungguh fokus kepada Allah,” tutur UAH.

Menurutnya, Nabi Muhammad SAW selama sembilan tahun berturut-turut selalu melakukan i’tikaf di 10 malam terakhir Ramadan. Bahkan, pada tahun terakhir hidup beliau, Nabi melakukannya selama 20 hari—10 pertengahan dan 10 terakhir—sambil mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali bersama malaikat Jibril.

UAH juga mengingatkan bahwa i’tikaf bukan hanya untuk pria, tetapi juga dibolehkan untuk perempuan.

“Isteri-isteri Nabi pun melanjutkan tradisi i’tikaf selepas wafatnya Rasulullah,” katanya.

Dalam kajian yang turut menghadirkan Syekh Ibrahim Muhammad Anwar dan Syekh Ahmad Abdul Halim, dipaparkan bahwa i’tikaf disyariatkan berdasarkan Al-Baqarah ayat 187 dan hadis sahih riwayat Imam Al-Bukhari.

Amalan Selama I’tikaf

Berikut amalan yang dianjurkan selama i’tikaf:

  • Salat malam dan tahajud.
  • Tilawah dan tadabbur Al-Qur’an.
  • Berzikir dan berdoa, khususnya doa Lailatul Qadar: “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.”
  • Perbaiki niat.
“Orang yang duduk di masjid saja belum tentu itikaf jika tak meniatkan karena Allah,” tegas UAH.

  • Berpenampilan rapi dan menyenangkan.
  • Mengikuti sunnah Nabi yang bahkan menyisir rambutnya di kala itikaf.
  • Menebarkan semangat kepada keluarga.
“Kalau bapaknya dapat feel malam Lailatul Qadar, bangunkan anak-anak dan istri,” ujar UAH.

UAH menekankan bahwa meraih Lailatul Qadar bukan tergantung tempat, tapi pada kesungguhan menghidupkan malamnya. Ibadah yang dilakukan dengan penuh ikhlas, tulus, dan harap ampunan Allah, bisa bernilai lebih dari 1000 bulan.

Ajakan untuk Umat

“Kalau anak kecil saja semangat i’tikaf, masa Anda yang pernah kecil tidak semangat?” sindir UAH yang disambut tawa para hadirin.

Terakhir, UAH mengajak umat Islam menjadikan i’tikaf sebagai momentum hijrah pribadi, memperbaiki hubungan dengan Al-Qur’an, memperbanyak doa, dan melapangkan hati dari dendam dan iri.

“Karena hati yang sempit, tidak bersih, bisa membuat kita kehilangan momentum Lailatul Qadar,” tutup UAH. (rel/inilah)

channel whastapp langkatoday