Kasus Raibnya Uang KPU Langkat, IPPABAS: Kami Tidak Tahu Ada Perampokan di Pajak Stabat
H Salman - Sekretaris Ikatan Pedagang Pasar Baru Stabat (IPPABAS) |
STABAT (Langkatoday) - Kabar uang ratusan juta di dalam mobil Bendahara KPU Langkat yang digasak pencuri tak begitu heboh di sekitar Pasar (Pajak) di Jalan Perniagaan, Kelurahan Stabat Baru, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (26/11).
Berbeda versi, ada yang mengabarkan dirampok, dicuri dan dibobol. Pedagang pasar Stabat tidak mengetahui kejadian tersebut. Biasanya apabila ada kehilangan sedikit pun, menjadi gosip antar para pedagang, pengunjung dan warga sekitar.
"Pengetahuan kami pasar Stabat itu, apabila ada hal hal sekecil apapun itu sangat menghebohkan sekali. Jadi kami merasa kaget juga ada berita online terjadi di Pasar Stabat perampokan, wah hebat sekali di pasar Stabat bisa terjadi perampokan tidak ada yang mengetahui," kata Salman, Sekretaris Ikatan Pedagang Pasar Baru Stabat (IPABAS) saat diwawancari awak media di Stabat, Ahad (1/12).
Atas peristiwa tersebut, Salma juga menanyakan kepada petugas parkir di sekitar lokasi.
"Jadi saya tadi malam sempat berkomunikasi dengan koordinator petugas parkir menanyakan tentang itu. Mereka, bilang gak tau kami bang, tak ada mendengar," kata Salman.
Ia meminta pihak KPU Langkat untuk memberikan keterangan yang benar. Kejadiannya ini di Pasar Stabat atau di luar Pasar Stabat? Salman mengkhawatirkan pengunjung dan pedagang menjadi takut.
"Ini tolong diluruskan supaya jangan membuat pedagang pasar Stabat ini menjadi takut berbelanja, ada perampokan apalagi kejadiaannya satu hari sebelum Pemilu," sambungnya.
Saat itu, Salman seakan-akan tidak menyakini peristiwa perampokan itu di Pasar Stabat, Selasa, 26 November 2024.
"Suasana hujan dan sepi, barang kali ini suatu yang diduga kurang dapat kami terima sebagai pedagang," kata dia.
Dijelaskannya, kalau penjual es cendol dan petugas parkir berjualan sampai sore.
"Kalau perampokan saya rasa berhadapan pemilik dan pejahatnya. Pasti bisa berteriak minta tolong, sore masih ramai petugas, kalaupun barangnya hilang, pasti bercerita sana kemari. Kami pun melihat," ujarnya.
Selain itu, kata Salman, jika apabila peristiwa itu memang benar ada, polisi pasti ada keluar masuk untuk cek ke lapangan atau olah tempat kejadian perkara.
"Ini kami lihat sama sekali tidak ada, itu yang kami herankan. Mudah-mudahan peristiwa ini tidak terjadi seperti yang diberitakan itu," kata Salman.
Pedagang, kata Salman, berharap Kepolisian dan KPU Langkat untuk mengusut tuntas, apakah ini dugaan perampokan atau bukan.
"Apabila tidak terjadi perampokan di Pasar Stabat, mohon diluruskan beritanya," tegasnya.
Awak media berusaha menghubungi Sekretaris KPU Langkat Cut Cinta Dewi pada Sabtu (30/11), hingga sampai hari ini belum menjawab dan memberikan keterangan apapun.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Reskrim Polres Langkat, AKP Dedi Mirza membenarkan telah terjadi pencurian uang KPU Langkat. Ia menegaskan bahwa pencurian dengan modus congkel pintu mobil bendahara KPU Langkat.
"Benar telah terjadi pencurian dengan modus congkel pintu mobil yang menimpa Bendahara KPU Langkat atas nama Santi Hariati SH," jelas Dedi Mirza kepada wartawan, Sabtu (30/11).
Kemudian, Ia menyampaikan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Warung Es Cendol Simpang Secanggang Kota Stabat sekita pukul 19.30 WIB pada hari Selasa (26/11).
Ia menjelaskan kronologi hilangnya uang KPU Langkat itu. Pada hari Selasa tanggal 26 November 2024 sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu korban mengambil uang di Bank Sumut senilai Rp 150 juta.
Selanjutnya, kata Mirza, dengan mengendarai mobil Sigra, Santi Hariati pergi ke Jalan Perniagaan Stabat untuk membeli es cendol.
"Kemudian sesaat setelah memarkirkan mobil dan membeli cendol terdengar bunyi alarm mobilnya. Lalu, korban mendatangi mobilnya disaat itulah Santi Hariati mengetahui bahwa uang yang baru diambilnya dari Bank Sumut telah dicuri," jelas Dedi Mirza.
Kasat Reskrim Polres Langkat menambahkan bahwa peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke SPKT Polres Langkat, dan saat ini penyidik sedang berusaha mencari pelakunya. (rel/rahim)