STABAT (Langkatoday) - Entah apa yang ada dipikiran para pejabat Kabupaten Langkat, khususnya yang menangani bidang pendidikan.
Meski Kabupaten Langkat sudah berusia 274 tahun dan tidak jauh dari pusat Provinsi Sumatera Utara, tetapi masih juga didapati sekolah dasar negeri (SDN) yang jauh dari kata layak.
Seperti SDN 0574627 Adin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, kondisinya sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, sarana kursi dan meja yang tak memadai, memaksa para pelajar di sana belajar beralaskan tikar.
Menurut warga setempat, kondisi tidak layak untuk proses belajar mengajar itu sudah berlangsung cukup lama. Ironinya, tikar untuk alas belajar dibawa sendiri oleh para pelajar yang ingin menggapai masa depan mereka.
Selain kursi dan meja, papan tulis juga jauh dari kata layak. Sebagaimana diketahui, papan tulis pada umumnya digantung pada tembok untuk memudahkan pelajar melihat apa yang diterangkan oleh para guru.
Para pelajar membawa tikar sendiri untuk dijadikan alas belajar di sekolah mereka yang tidak layak. (Langkatoday/ist) |
Namun di SDN ini, papan tulis yang keropos disebutkan dalam posisi tersandar di lantai. Anak-anak pun harus rela duduk dengan membungkuk. Meski sudah berlangsung lama, tetapi seakan luput dari perhatian Pemkab Langkat.
Tak hanya itu, beberapa plafon di ruang kelas juga disebutkan warga banyak yang ambruk. Bahkan, ketika hujan turun, air hujan masuk ke dalam kelas dan menganggu proses belajar mengajar.
“Dari semua kelas, paling 2 kelas yang kondisinya sekitar 70 persen bagus. Selebihnya hancur dan tak layak sebagai sekolah,” kata warga setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, SDN ini memiliki pelajar sekitar 60 orang, dengan jumlah guru PNS yang sangat minim sekitar 2 orang, dan guru honorer 4 orang.
Salah seorang guru honorer yang mengajar di SDN ini mengatakan, pihak sekolah sudah berkali-kali mengajukan permohonan bantuan fasilitas kepada pihak berwenang melalui Pemerintah Desa saat Musrenbang Desa, dan Musrenbang Kecamatan. Namun, hingga saat ini belum ada tindak lanjut.
Camat Salapian, M Saleh, tidak menepis kondisi SDN yang jauh dari kata layak tersebut. “Iya benar,” kata Saleh dan menyarankan agar konfirmasi langsung ke kepala sekolah atau K3S.
Sayangnya, K3S Salapian, D Gurusinga, tidak dapat dihubungi. Sementara, Kabid Dikdas Pemkab Langkat, Fajar, ketika dikonfirmasi mengakui masih melakukan pendataan.
“Saya baru dua bulan menjabat. Nanti kami cek, apakah sekolah itu masuk dalam usulan atau tidak. Yang pasti kami sedang melakukan pendataan untuk penganggaran 2025,” terangnya. (rel/tolhas)
0Comments