BSC0GUG0GUG9GUM0BSO7GpM5BY==
Light Dark
Diduga Abal-Abal, Lembaga Survei Pramana's Insitute Baru Muncul Jelang Pilkada Serentak 2024

Diduga Abal-Abal, Lembaga Survei Pramana's Insitute Baru Muncul Jelang Pilkada Serentak 2024

Ilustrasi Lembaga Survei, Foto: Media Indonesia/Duta
Table of contents
×

STABAT (Langkatoday) - Lembaga survei Pramana’s Institute Indonesia merilis pasangan calon nomor urut 1 pasangan Calon Bupati Syah Afandin - Wakil Bupati Langkat Tiorita boru Surbakti lebih unggul. Sementara pesaingnya Nomor Urut 2 Iskandar Sugito-Adli Tama Hidayah Sembiring jauh tertinggal.

Dari hasil survei responden 1.632, pada 23 kecamatan, pengambilan data pada 277 desa/kelurahan.

Hasil survei tingkat elektabilitas pasangan calon tertinggi nomor urut 1 Syah Afandin-Tiorita Surbakti sebesar 63,4 persen. Pasangan nomor urut 2 Iskandar-Adli Tama 29,3 persen dan respoden yang belum menentukan pilihan sebesar 7,3 persen.

Sementara itu dari hasil survey yang dilakukan ada Margin of Error 1,94 persen dengan tingkat keyakinan 95 persen signifikansi.

Merespons hal itu, Abdul Rahim Daulay, Pengamat Sosial Politik Lingkar Wajah Kemanusiaan (LAWAN) Institute menanyakan kredibilitas lembaga survei tersebut.

"Saya pun baru mendengar lembaga survei tersebut, hasil surveinya lebih unggul pasangan calon bupati Satria," kata Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI Sumut) periode 2021-2023.

Pramana’s Institute Indonesia, ungkapnya, tidak ada terdata (namanya) di Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) yang telah merilis lembaga Survei resmi sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia tertanggal 21 November 2024 yaitu :

  1. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
  2. Cirus Surveyors Group
  3. Populi Center
  4. Centre For Strategic and International Studies (CSIS)
  5. Charta Politika Indonesia
  6. Cyrus Network
  7. Polmark Indonesia
  8. Indikator Politik Indonesia
  9. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)
  10. Losta Institute
  11. Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI) Pedoman Research and Communication
  12. Pandawa Research
  13. Roda Tiga Konsultan (RTK)
  14. Indo Riset
  15. Spektrum Politika
  16. Celebes Research Center
  17. Indo Data
  18. Indo Polling Network
  19. Institute Strategic Indonesia (Instrat)
  20. Parameter Konsultindo
  21. Indekstat
  22. The Haluoleo Institute
  23. Sands Analitik Indonesia
  24. Indo Consulting Network
  25. Indonesia Development Engineering Consultant (IDEC)
  26. Indopol Survey and Consulting
  27. Konsepindo Research and Consulting
  28. Lingkar Strategi Indonesia
  29. Politika Research and Consulting
  30. Script Survei Indonesia (SSI)
  31. Parameter Publik Indonesia
  32. Alvara Strategi Indonesia
  33. Arus Survei Indonesia
  34. Brand Politika
  35. Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC)
  36. Media Survei Indonesia (MSI)
  37. Pusat Polling Indonesia (Puspoll Indonesia)
  38. Indo Supporting Idea (Inside) Institute For Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic)
  39. Katadata
  40. Lingkaran Survei Sulawesi (LSS)
  41. Media Survei Center Indonesia (MSCI)
  42. Proximity Indonesia (Data Survei Indonesia) RESI (Research Excellent & Survey Indonesia)
  43. Satukanal Riset dan Pengembangan
  44.  Algoritma Research and Consulting
  45. Cigmark Research and Consulting
  46. Daya Teknologi Strategi Indonesia
  47. Dimensi Research and Consulting
  48. Fenometer
  49. Ide Cipta Research and Consulting
  50. Ipsos Market Research
  51. SCL Taktika
  52. Pusat Data Riset Indonesia
  53. Strategi Lingkar Nusantara
  54. Trias Politika Strategis
  55. Polstra Research and Consulting
  56. Survei Digipol Indonesia
  57. Smart Politica
  58. Indeks Data Nasional
  59. Patra Data
  60. Poros Survei Indonesia
  61. Mark Data Riset Indonesia
  62. Skala Data Indonesia
  63. Kedai Jambu Indonesia
  64. Veracity Data Indonesia
  65. Dynamic Data Insight
  66. My Institute
  67. Polimetrik Indonesia
  68. Svadhyaya Riset Nusantara

"Ini lembaga survei Pramana’s Institute Indonesia perlu dipertanyakan. Saya cari di google pencarian Pramana’s Institute Indonesia tiba-tiba muncul saat Pilkada 2024," kata Rahim.

"Oleh sebab itu, Rahim meminta publik harus jeli melihat lembaga survei. Pramana’s Institute Indonesia harus membuka data keabsahan data dan risetnya yang telah dilakukan ke publik, apakah sesuai kode etik lembaga survei saat melakukan penelitian," kata Dosen di salah satu perguruan tunggi tersebut.

Koordinator LAWAN Institute Sumut itu juga mengingatkan lembaga survei tidak boleh ada dugaan 'pesanan' dan harus meningkatkan profesionalitasnya, karena efeknya sangat besar bagi publik.

"Buka bukaan saja datanya dan siapa respondennya? Publik pasti menilai," kata Rahim.

Rahim meminta Persepi untuk menanyakan keabsahan lembaga survei ini. 

"Panggil ini lembaga surveinya," harap Pemuda Kelahiran Kabupaten Langkat itu.

Selain itu, website yang diduga sebagai situs resmi dari lembaga inipun belum siap dikerjakan dan baru terdaftar sejak awal bulan April lalu https://pramanainstitute.com/ 

Selain itu, Rahim juga menyoroti kampanye akbar Satria yang dikabarkan dan diklaim yang hadir puluhan ribu orang pada di Stadion Mini, Kelurahan Kwala Bingai Kecamatan Stabat, Sabtu (23/11).

"Yang benar lah, kalau puluhan ribu orang, tak muat stadion mini itu, kalau kita lihat foto yang beredar, ini kita lihat masih banyak yang kosong. Kalau ribuan kita percaya, jangan seakan akan mengada ngada puluhan ribu orang yang hadir. Ini ada dugaan pembohongan publik," ujarnya.

Rahim juga mendapatkan kabar dari penyelenggara Pilkada Langkat yaitu pengawas di Stabat bahwa yang hadir kampanye akbar Satria hanya ribuan orang.

"Kalau perkiraan kawan-kawan pengawasan yang menghadiri kurang lebih 2 ribuan orang dan ada juga pendapat lain dari pengawas pesertanya antara 3 sampai 4 ribu, bukan ratusan ribu," beber Rahim menirukan pembicaraan salah satu pengawas Pilkada Langkat 2024.

Namun demikian, sambungnya, Survei tersebut dibuktikan saat pencoblosan pada hari Rabu 27 November 2024. Masyarakat diharapkan menjaga ketertiban ketika pencoblosan.

"Kita lihat saja nanti pada hari H pencoblosan, mana yang menang, Satria atau Bisa. Paling penting jaga Kamtibmas dan Pilkada 2024 harus damai," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, koalisi besar mengusung Syah Afandin-Tiorita yang diusung 15 partai politik yakni Golkar, NasDem, PDIP, PAN, Gerindra, PKS, PBB, Demokrat, Gelora, PSI, Perindo, PKN, Partai Garuda, Hanura dan Partai Buruh.

Sementara nomor urut 2 Iskandar Sugito- Adli jargonya BISA (Bersama Iskandar-Adli) yang diusung PKB, PPP dan Partai Ummat. Siapa yang menjadi Bupati dan Wakil Bupati Langkat Periode 2025-2029. Nantinya masyarakat lah menentukan dan melihat rekam jejak kedua paslon, karena 5 menit memilih menentukan 5 tahun masa depan Kabupaten Langkat. (rel/nover)

0Comments

Kami hadir di WhatsApp Channel + Gabung