STABAT (Langkatoday) - RW (54), pedagang air nira ditemukan tak bernyawa. Korban ditemukan Sufian, dalam posisi kepala dan separuh badannya terendam di parit Perkebunan PTPN 2, Jl Proklamasi, Kelurahan Kwala Bingai (Penceng), Kecamatan Stabat, Langkat, Selasa (29/10) siang.
Saat itu, Sufian hendak membeli air nira dagangan RW. Namun pria yang memiliki 4 anak ini, tak ditemukan di sekitar dagangannya. Saat Sufian mencari keberadaan RW, pria nahas ini ditemukan sudah tergeletak di parit perkebunan sawit dalam kondisi telungkup.
Warga yang melintas di sana pun spontan memadati lokasi kejadian. Di saat bersamaan, Sufian berusaha menghubungi keluarga korban via panggilan telepon seluler.
“Saat ku raba nadinya, sudah tidak berdenyut. Aku pun berupaya membalikan badannya dan menyeret ke atas. Ku cek lagi nadinya, tapi tak ada berdenyut. Kebetulan aku adalah keluarganya dan langganan air nira,” beber Sufian di rumah duka di Dusun Singlar, Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat Langkat.
Saat tiba di lokasi, keluarga korban langsung berupaya memboyong jenazah Ronal dengan becak bermesin. Padahal, aparat kepolisian dari Polsek Stabat yang berada di lokasi sudah memanggil ambulans untuk melakukan evakuasi.
Di rumah duka, Kapolsek Stabat AKP Sisbudianto menerangkan, tidak ada tanda penganiayaan pada jenazah korban. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi luar.
“Menurut keterangan keluarga, korban punya riwayat penyakit lambung dan sejenis epilepsi. Kalau kambuh, korban kejang-kejang dan tak sadarkan diri. Tadi kita juga sudah mengupayakan ambulans, namun keluarga korban langsung mengevakuasinya dengan becak mesin,” tutur Sisbudianto, didampingi Kanit Reskrim Polsek Stabat IPTU Eko Budi Pranoto. (rel/Ahmad)
0Comments